Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Drone Kini Juga Jadi Sasaran Hacker

Kompas.com - 01/08/2017, 19:13 WIB

KOMPAS.com - Penggunaan pesawat tanpa awak alias drone di Indonesia terus berkembang pesat. Tapi hati-hati, karena drone milik Anda bisa saja dikendalikan oleh para hacker dari jarak jauh.

Peringatan ini disampaikan oleh Kadiv Humas Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Muhammad Akbar Marwan. Menurutnya, drone sejak beberapa bulan terakhir ini makin sering jadi incaran hacker.

Dipaparkan oleh Akbar, para hacker mulai rajin mengeksploitasi celah keamanan aplikasi dari para produsen utama drone di dunia untuk menghindari pembatasan, termasuk batas elevasi penerbangan.

Yang terbaru adalah ancaman hacker pada drone keluaran DJI. Dari penelusurannya, Akbar yang juga Researcher Drone dan Mobile Ad Hoc Network (MANET) dari Universitas Gunadarma, telah melihat celah yang dimanfaatkan hacker.

"DJI sebelumnya memang telah mengeluarkan update firmware untuk mengatasi masalah celah peretasan ini. Namun, walaupun sudah ada update firmware ini, proses hacking masih tetap dapat dilakukan," kata Akbar dalam keterangan tertulis kepada KompasTekno, Selasa (1/8/2017).

Baca: Makin Populer, Penjualan Drone Terus Menanjak

Potensi hacking drone, menurutnya, dapat ditelusuri pada kesalahan yang dibuat oleh DJI dalam meninggalkan kode debug pengembangan di aplikasi DJI Assistant 2. Perubahan bisa dilakukan dengan memberi komentar satu baris pada sebuah file dan menetapkan flag debug dari false ke true.

Kelemahan tersebut memaparkan serangkaian parameter yang memungkinkan peretas mematikan pengamanan. DJI sendiri, kata Akbar, telah diperingatkan berulang kali sejak April 2017 lalu.

"Paling tidak sejak bulan puasa kemarin kami sudah disibukkan untuk melakukan antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan kemampuan yang ada pada drone DJI, walaupun sebenarnya non-DJI drones yang rakitan dapat juga dilakukan hal yang sama,” paparnya.

“Pengguna DJI Drone diharapkan tidak sembarangan melakukan patch dari sumber yang tidak terpercaya, karena justru dapat menjadi masalah di kemudian hari. Misalnya, ada patch yang justru memberikan seperti countdown pada tanggal tertentu drone tersebut akan shutdown atau tidak bisa digunakan,” kata Akbar memberi peringatan.

Kekhawatiran berpusat pada risiko keamanan aplikasi yang ditimbulkan oleh adanya kode debug DJI dalam aplikasi publik yang dirilis, yang bisa menciptakan jalur belakang atau backdoor bagi hacker untuk ikut campur dengan teknologinya.

Bahkan, kata Akbar, telah terbentuk kelompok pengamat dan hacker DJI drone di Facebook untuk mengembangkan aplikasi DJI-Go versi hacker.

"Fokus utama dari upaya ini adalah menghapus pembatasan ketinggian dengan upaya terus-menerus untuk menghapus zona larangan terbang. Pengguna telah dapat meningkatkan jangkauan radio, yang melanggar Undang-undang, terutama di Uni Eropa," terang Akbar lebih lanjut.

Tanggapan DJI

Victor Wang, Direktur Keamanan Teknologi DJI, menyatakan bahwa fitur geofencing DJI dirancang khusus untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang data zona larangan terbang agar tidak membahayakan pesawat terbang. Ia juga mengatakan bahwa DJI akan terus memantau modifikasi drone yang bisa mengancam keselamatan umum.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com