JAKARTA, KOMPAS.com - CEO BlackBerry, John Chen, bertandang ke Indonesia untuk memperkenalkan software keamanan yang menyasar pasar enterprise. Bisnis itu kini menjadi fokus BlackBerry, setelah melepas lisensi smartphone dan layanan pesan singkatnya ke mitra lokal di India, China, dan Indonesia.
Kunjungan John Chen ke Tanah Air pertama-tama bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, pada Rabu (9/8/2017), di Kantor Kominfo, Medan Merdeka, Jakarta.
Lantas pada Kamis (10/8/2017) kemarin, John Chen bertamu ke Istana Merdeka untuk silaturahmi dengan pemerintah pusat. Lantas, seperti apa hasil diskusi dengan pemerintah?
“Menkominfo sangat positif. Dia sebenarnya sudah mengunjungi fasilitas keamanan kami di Dusselforf, Jerman, dan melihat sistemnya bekerja,” John Chen bercerita.
“Saya harap ini (software keamanan BlackBerry) adalah sesuatu yang akan digunakan pemerintah Indonesia,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, John Chen sesumbar software keamanannya telah memiliki jejak dominasi di Amerika Serikat dan Kanada. Menurut dia, keamanan cyber dan manajemen risiko adalah hal nomor satu untuk keberlangsungan bisnis maupun lembaga pemerintahan.
“Marketshare (software keamanan) kami dominan di sektor perbankan, asuransi, medis, firma hukum, dan pemerintah. Ini sangat penting,” John Chen mengungkapkan.
Meski demikian, John Chen enggan melontarkan sejauh mana pembicaraan kerja sama soal software keamanan BlackBerry dengan pemerintah Indonesia. Ia mengklaim pemerintah tertarik, namun belum mau mengiyakan apakah sudah ada kesepakatan hitam di atas putih.
“Lebih baik tanya ke pemerintah (Indonesia),” ujarnya.
BlackBerry telah melepas lisensi untuk produk ponsel merek “BlackBerry” dan layanan pesan singkat “BBM” ke beberapa perusahaan lokal di India, China, dan Indonesia, pada 2016 lalu.
Di Indonesia, Tiphone Mobile Indonesia Tbk yang merupakan afiliasi dari PT Telekomunikasi Indonesia ditunjuk sebagai pemegang lisensi produk ponsel. Bersama BlackBerry, Tiphone membuat sebuah perusahaan joint venture yang dinamakan PT BB Merah Putih.
Lantas untuk aplikasi pesang singkat BBM, BlackBerry menyerahkannya pada perusahaan Elang Mahkota Teknologi (EMTEK).
Baca: BlackBerry KeyOne yang Lebih Tangguh Dirilis Bulan Depan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.