Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo: Twitter dan Facebook Penyumbang Terbesar Konten Pornografi

Kompas.com - 09/11/2017, 16:24 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com — Beredarnya konten berbau pornografi berformat GIF di WhatsApp menghebohkan netizen Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun segera memblokir Tenor, pengepul konten GIF pihak ketiga yang dipakai WhatsApp.

Kominfo juga mewacanakan pemblokiran WhatsApp, tetapi akhirnya dibatalkan. Terlepas dari itu, sebenarnya WhatsApp tak termasuk platform yang banyak mengedarkan konten berbau pornografi.

Menurut data yang dihimpun KompasTekno dari situs Kominfo, Twitter-lah yang paling berkontribusi terhadap penyebaran konten pornografi di internet Indonesia. Selama 2016 saja, tak kurang dari 3.211 laporan soal konten pornografi berasal dari Twitter.

Lantas, dari Januari hingga September 2017, ada 521.407 laporan yang masuk ke Kominfo terkait dengan Twitter. Laporan paling banyak diterima pada Agustus 2017, yakni mencapai 521.350 kasus sendiri.

Baca juga: Penyedia GIF Berbau Pornografi di WhatsApp Tanggapi Pemerintah

Setelah Twitter, gabungan Facebook dan Instagram menduduki posisi kedua sebagai platform yang paling banyak dilaporkan terkait konten pornografi. Sebanyak 1.375 laporan diterima sepanjang 2016.

Periode Januari hingga September 2017, laporan konten pornografi di Facebook dan Instagram jauh menipis, yakni cuma 513, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (9/11/2017).

Peringkat ketiga ditempati YouTube dan Google. Sepanjang 2016 ada 1.144 laporan terkait konten pornografi pada platform tersebut. Jumlah itu jauh menurun, menjadi 99 laporan pada periode Januari hingga September 2017.

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan, yang ditemui di sela jumpa pers di kantor Kominfo, Rabu (9/11/2017) lalu, mengatakan akan kembali memanggil Google, Twitter, dan perusahaan over the top (OTT) lain yang beroperasi di Indonesia untuk membicarakan soal pemberantasan konten berbau pornografi.

"Di Twitter sudah ada juga fitur flagging. Di sana tidak boleh ada nudity. Masyarakat bisa laporkan," kata pria yang akrab disapa Semmy itu.

"Konten-konten negatif ini tumbuh setiap hari. Kami mencari dan masyarakat juga melaporkan. Sama-sama berupaya," ia menambahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com