Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 1.400 Triliun Tak Bisa Bikin Broadcom Beli Qualcomm

Kompas.com - 15/11/2017, 08:39 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Pekan lalu, Broadcom mengajukan tawaran akuisisi senilai 105 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.423 triliun atas Qualcomm. Belakangan, sang pabrikan chip Snapdragon itu menolak pinangan Broadcom. Alasannya, mahar yang disodorkan dinilai kurang besar.

“Proposal Broadcom tak sesuai dengan nilai Qualcomm, sehubungan dengan kepemimpinan perusahaan di teknologi mobile dan potensi pertumbuhan kami di masa depan,” ujar Executive Chairman Qualcomm, Paul Jacobs dirangkum KompasTekno dari ArsTechnica, Rabu (15/11/2017).

Qualcomm praktis mendominasi pasaran prosesor mobile Android dengan lini prosesor Snapdragon buatannya, terutama di segmen high-end.

Hanya sedikit vendor yang memiliki alternatif di luar Qualcomm, seperti Samsung dan Apple yang membuat system-on-chip (SoC) sendiri.

Baca juga : Qualcomm Pamer Smartphone 5G Pertama

“Di industri semikonduktor, tak ada perusahaan lain yang memiliki posisi lebih baik di ranah mobile, IoT, otomotif, edge computing, dan jaringan,” sesumbar CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf.

Meski pinangannya ditolak, Broadcom tak patah arang. Qualcomm dipandang masih terbuka untuk tawaran akuisisi dengan nilai lebih tinggi.

Hanya beberapa jam setelah Qualcomm menolak proposal akuisisinya, Broadcom mengatakan tetap berkomitmen untuk membeli Qualcomm.

Broadcom pun dikabarkan berniat menaikkan harga tawaran hingga 130 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 1.700 triliun.

“Banyak pihak menginginkan agar Qualcomm bertemu dengan kami untuk mendiskusikan proposal akuisisi. Kami ingin bekerja sama dengan dewan direksi Qualcomm dan tim manajemennya,” ujar CEO Broadcom, Hock Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com