Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Perusahaan Induk Google Raup Rp 400 Triliun

Kompas.com - 24/04/2018, 18:30 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Induk perusahaan Google, Alphabet, mengumumkan pendapatan mereka pada kuartal pertama tahun 2018. Alphabet membukukan pendapatan sebesar 31,15 miliar dollar AS (sekitar Rp 433 triliun) dalam periode triwulan yang berakhir 31 Maret.

Pendapatan ini naik 26 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu. Untuk pendapatan bersih yang diperoleh, Google sendiri meraup 9,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 47,2 triliun).

Sementara total belanja yang dihabiskan Alphabet pada kuartal ini, mencapai 10,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 148,8 triliun), naik 27 persen year-on-year.

Menurut Alphabet, belanja tersebut banyak dihabiskan untuk keperluan riset dan pengembangan. Belum lagi, perusahaan menambah ribuan pekerja baru beberapa bulan lalu, yang kebanyakan ditempatkan di Google.

Baca juga : Mantan CEO Google Lepas Jabatan Direktur Eksekutif Alphabet

Bisnis iklan Google sendiri menyumbang 26,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 370 triliun). Sementara, sektor lain macam perangkat keras dan layanan komputasi, menyumbang 4,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 59,8 triliun), naik sebesar 3,2 miliar dollar AS (Rp 44,5 triliun) dari tahun lalu.

Meski untung, namun pendapatan Alphabet sempat naik-turun. Pada awalnya, beberapa pakar memproyeksikan pendapatan Alphabet lebih sedikit rendah, sehingga saham awal naik dalam after-hours trading (AHT) dan sempat turun kembali.

Laporan pendapatan ini, sedikit menjadi angin segar bagi para investor, sebab harga saham Alphabet sempat merosot beberapa bulan terakhir akibat imbas pemberitaan isu dan regulasi privasi.

Namun, turunnya pajak yang harus dibayarkan, cukup efektif membantu pendapatan Alphabet.

Tahun ini, berdasarkan laporan yang KompasTekno himpun dari Android Police, Selasa (24/4/2018), Google hanya membayar 11 persen, berbeda dari tahun lalu sebesar 20 persen.

Alphabet juga dilaporkan meraup 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 41,7 triliun) dari investasinya di Uber dan beberapa startup. Sementara sektor perangkat keras Google, Nest justru kurang bergairah, dengan mencatatkan pendapatan kurang dari 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 13,9 triliun).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com