Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Registrasi Kartu SIM Bisa Putus Kebiasaan "Beli dan Buang"

Kompas.com - 01/05/2018, 12:08 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meyakini bahwa kebijakan registrasi kartu seluler prabayar bukan hanya akan meningkatkan keamanan tapi juga bisa memangkas ongkos belanja operator seluler.
 
Menurutnya selama ini operator cukup banyak mengeluarkan biaya untuk membeli kartu sim dalam jumlah besar. Pasalnya pengguna di Indonesia masih kental dengan kebiasaan "beli dan buang", sehingga ongkos beli kartu SIM tidak efisien.
 
Rudiantara mengatakan, saat ini operator seluler masih mengandalkan industri asing yang memproduksi kartu SIM, bahkan setiap tahunnya, ada sekitar 500 juta kartu sim yang dibeli oleh operator seluler untuk dijual di Indonesia. 
 
"Sekarang kan industri beli 500 juta SIM card setiap tahun, dan belinya ke asing. Karena di Indonesia tidak memproduksi simcard. Dengan cara dan perilaku (konsumen) yang seperti ini (kebiasaan beli buang), ini yang harus kita ubah. Dengan begini setidaknya saya hitung, minimal kita bisa pangkas sampai 300 juta per tahun," kata Rudiantara di kantor Kominfo, Senin (30/4/2018).

Baca juga: Setelah 1 Mei, Masih Bisa Registrasi Kartu Prabayar di Gerai Operator

 
Ia menambahkan dengan begitu akan terjadi efisiensi pada neraca pengeluaran operator seluler di Indonesia. Kemudian pengeluaran yang awalnya digunakan untuk membeli simcard ini bisa dialihkan untuk pengeluaran lain misalnya pembangunan infrastruktur. 
 
"Kalau 300 juta satu simcard seharga rata-rata setengah dollar, itu berarti bisa hemat sekitra 150 juta dollar AS atau 2 triliun pertahun. Itu baru dari SIM card saja, belum dari distribution cost. Bisa dialokasikan ke operator untuk membangun jaringan juga dialokasikan ke pelanggan," lanjutnya. 
 
Dengan efisensi anggaran produksi kartu sim ini diharapkan operator bisa mengelola neraca keuangan agar lebih stabil dan memberi benefit yang lebih baik kepada para pengguna. 
 
Operator diharapkan dapat memerhatikan pengguna dengan mengalokasikan biaya-biaya tersebut untuk dibuat paket-paket yang menguntungkan pelanggan. Sehingga kebiasaan pelanggan yang "beli buang" ini bisa diubah. 
 
"Bisa diberikan keuntungan untuk pelanggan juga. Operator win, pelanggan juga win," ungkap Rudiantara. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com