"Kita telah melihat kasus serangan siber yang terjadi, mengakibatkan kerugian hingga miliaran dollar AS. Itu bukti jika serangan siber bukan hanya masalah IT tapi masalah bisnis," papar Aman.
Pelatihan perlu diadakan untuk seluruh pegawai perusahaan sebab serangan siber bisa menyusup melalui tindakan sederhana seperti pegawai yang mengklik tautan tidak aman, mencolokan USB terinfeksi ke perangkat kantor, dan sebagainya.
3. Integrasikan ketahanan siber ke dalam proses perusahaan secara luas
Aman mengatakan bahwa keamanan siber merupakan masalah non-finansial yang kompleks. Tapi apabila sudah kadung terjadi, kerugian finansial besar akan ditanggung.
Itu sebabnya menurut Aman, perusahaan harus mulai memikirkan ketahanan siber ke seluruh proses perusahaan.
"Pastikan bahwa keamanan siber menjadi pertimbangan penting seperti hal lainnya," jelas Aman.
Baca juga: Kisah Tim Hacker Indonesia yang Juarai Cyber SEA Games 2018
4. Menanggapi insiden secara holistik, diperkuat dengan pengujian yang realistis
"Ini yang kami sebut sebagai crisis preparedness. Ketika ada serangan siber, tidak ada lagi pertanyaan," ujarnya.
Perusahaan bisa melakukan beberapa upaya kontrol seperti mengenkripsi data, melakukan otentikasi untuk akses data dan upaya lainnya. Misalnya perusahaan perbankan yang menggunakan proteksi keamanan dua faktor untuk layanan SMS banking.
Pengujian terhadap keamanan juga dipercaya mampu meningkatkan ketahanan digital.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.