Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber PewDiePie Minta Fans Setop Ajakan "Subscribe" Kanalnya

Kompas.com - 30/04/2019, 06:54 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - YouTuber populer PewDiePie meminta para penggemarnya untuk menyetop kampanye "Subscribe to PewDiePie". Seruan itu ia lontarkan dalam video terbarunya yang rilis Minggu (28/4/2019) kemarin.

Dalam video berjudul Ending the Subscribe to PewDiepie, YouTuber bernama asli Felix Arvid Ulf Kjellberg itu mengaitkan keputusannya dengan tragedi penembakan di masjid Christchurch di Selandia Baru bulan lalu.

Pelaku penembakan diketahui meneriakkan kalimat "Subscribe to PewDiePie" saat melakukan siaran langsung penembakan di Facebook.

"Mengetahui nama saya diasosiasikan dengan sesuatu yang keji telah mempengaruhi saya dalam berbagai hal. Saya tidak ingin membahasnya secara langsung dan tidak ingin memberikan lebih banyak perhatian kepada teroris," terang Kjellberg.

Baca juga: Disinggung Teroris Selandai Baru, Begini Reaksi PewDiePie

"Tapi untuk lebih jelasnya, bagi saya saat ini, gerakan "Subscribe to PewDiePie" harus diakhiri," katanya lagi.

Kampanye "Subscribe to PewDiePie" dilakukan para fans Kjellberg untuk mempertahankan posisi PewDiePie sebagai Raja YouTube dengan subscriber (pelanggan) terbanyak di dunia.

Posisinya mulai terancam setelah jumlah subscriber perusahaan studio hiburan asal india, T-Series, memepet posisi PewDiePie.

Kedua kanal tersebut berlomba-lomba menghimpun subscriber paling banyak. Dari sinilah, fans PewDiePie yang kebanyakan berasal dari kalangan remaja hingga pemuda, menggunakan berbagai cara untuk menyebarluaskan gerakan "Subscribe to PewDiePie.

Mereka pernah meretas printer di AS, meretas layar SPBU, memasang billboard, dan aksi lainnya demi mendongkrak jumlah subscriber PewDiePie.

Tak hanya penggemar, YouTuber lain juga ikut kampanye ini sebagai solidaritas sesama YouTuber melawan korporasi, dalam hal ini T-Series.

Tidak semua aksi disambut positif oleh sang empunya kanal. PewDiePie justru mengutuk aksi vandalisme yang dilakukan penggemarnya terhadap monumen Perang Dunia II di Brooklyn, New York.

Lagu sindiran

PewDiePie juga sempat menambah ketegangan perang subscriber antara kanalnya dan T-Series dengan menelurkan dua diss track (lagu meme) berisi sindiran dan beberapa kata yang dinilai bernada rasis. Ia mengaku, awalnya diss track tersebut hanya untuk lucu-lucuan.

"Saat diss track dibuat waktu itu terasa lucu, tapi jelas sudah tidak lucu lagi. Video tersebut jelas melenceng jauh," akunya, dirangkum KompasTekno dari The Verge, Selasa (30/4/2019).

PewDiePie juga akan membiarkan video tersebut diblokir Pengadilan Tinggi di India. Dalam kesempatan yang sama, PewDiePie membantah tuduhan yang mengatakan dirinya adalah orang yang rasis.

"Untuk membuatnya lebih jelas, saya bukan rasis. Saya tidak mendukung segala bentuk komentar rasis atau ujaran kebencian terhadap siapapun," akunya.

Kjellberg juga sempat membuka donasi yang akan diserahkan ke Child Rights adn You, organisasi yang membantu anak-anak di India.

Baca juga: PewDiePie Bukan Lagi YouTuber Terbesar Saat Ini

PewDiePie berjanji, ketika subscriber kanalnya mencapai 100 juta, ia tidak ingin dilihat seperti sedang melawan kanal lain dan ingin tetap melakukan hal positif.

"Gerakan 'Subscribe to PewDiepie' dimulai dengan cinta dan dukungan, mari melakukan hal yang sama untuk mengakhirinya," pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, jumlah subscriber PewDiePie telah mencapai kisaran 95 juta. Terpaut sedikit dengan jumlah subscriber T-Series yang kini mencapai 96,2 juta.

Video lengkap PewDiePie yang meminta gerakan "Subscribe to PewDiePie" dihentikan bisa dilihat di tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com