Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta "Tol Langit" Palapa Ring, dari Mangkrak hingga Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Kompas.com - 14/10/2019, 12:48 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Kita sudah memiliki investasi infrastruktur yang hebat. Tidak saja tol darat, tol laut, tol udara, tetapi saya sebutnya juga tol langit. Yaitu namanya yang kami gunakan untuk digital," begitu ujar Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin dalam salah satu debat capres beberapa bulan lalu.

Dari sinilah istilah tol langit mencuat. Kini, tol langit yang sebelumnya sempat menjadi gurauan warganet, akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (14/10/2019), dan siap beroperasi.

Tol langit merujuk pada Palapa Ring, infrastruktur internet yang terdiri atas kabel optik, microwave, dan menara BTS 4G, yang disiapkan pemerintah untuk menggenjot industri digital.

Utamanya, demi mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, khususnya daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), serta melahirkan lebih banyak peluang usaha berbasis internet.

Baca juga: Palapa Ring Resmi, Wagub NTT Curhat Internet Masih Nyala Tidak Tentu

Terancam hanya mimpi

Palapa Ring sempat terancam hanya sekadar mimpi. Sebab, pembangunannya pernah mangkrak hampir satu dekade sejak diwacanakan pada 2007 lalu. 

Barulah pada 2015, pemerintah bertekad merealisasikan proyek Palapa Ring. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akhirnya memulai tender proyek Palapa Ring yang dibagi menjadi tiga paket, yakni Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur.

Palapa Ring Barat meliputi wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Natuna), Palapa Ring Tengah mencakup wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud).

Sementara Palapa Ring Timur menjangkau wilayah NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Pada 2016, proyek tersebut mulai dijalankan, dan pembangunannya rampung pada tahun 2019.

Cakupan wilayah

Peta pembagian proyek Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur.KOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo Peta pembagian proyek Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur.

Palapa Ring diproyeksikan menjadi tulang punggung sistem telekomunikasi nasional dengan membangun serat optik sepanjang 36.000 kilometer dari barat ke timur Indonesia.

Proyek kabel optik internet terdiri dari 7 lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, serta Maluku dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Baca juga: Pendidikan dan Kesehatan Jadi Fokus Pemanfaatan Palapa Ring di Asmat

Harapannya, kabel serat optik ini bisa menjangkau 440 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kominfo, Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur).

Palapa Ring-Timur akan dibangun sejauh 4.450 Km yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 Km, dengan landing point di 15 titik pada 21 kota/kabupaten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com