Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple dan Google Bikin Sistem Baru Pelacak Covid-19 yang Lebih Cepat

Kompas.com - 02/09/2020, 18:03 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple dan Google kembali meluncurkan tools aplikasi pelacak penyebaran virus Covid-19, kali ini adalah versi yang lebih baru yang dikembangkan sebagai perpanjangan dari framework software contact tracing yang telah dirilis April 2020 lalu.

Sistem baru yang dibuat oleh Google dan Apple ini, bukan merupakan aplikasi utuh yang langsung bisa diunduh di Play Store atau Apps Store, melainkan framework untuk pengembang aplikasi membuat aplikasi pelacak Covid-19 sesuai kebutuhan.

Framework baru ini memungkinkan otoritas kesehatan di sejumlah negara membuat aplikasi pelacak Covid-19 dengan lebih sederhana, cukup dengan mengatur framework dasar sesuai kebutuhan mereka.

Aplikasi itu disebut Apple dan Google, akan lebih mudah digunakan dan lebih cepat menyampaikan notifikasi jika pengguna terpapar virus Covid-19 (Exposure Notification Express).

Aplikasi yang dibuat berdasar framework contact tracing yang telah dirilis sebelumnya, disebut tidak akan terganggu oleh framework baru ini. Framework ini juga membantu mencegah agar aplikasi yang dikembangkan di masa depan tidak rumit lagi.

Baca juga: Apple Rilis iOS 13.7, Bawa Teknologi Pelacak Covid-19

Dengan membuat framework baru yang lebih rapi dan terstruktur, maka aplikasi yang dibuat dengan framework ini bisa memunculkan notifikasi (Exposure Notifications Express) terkait virus Corona.

Exposure Notifications Express juga bisa menjadi pelengkap aplikasi contact tracing yang dikembangkan otoritas kesehatan suatu negara, dengan tetap tanpa mengorbankan keamanan dan privasi pengguna.

Fitur notifikasi terkait virus Covid-19theverge.com Fitur notifikasi terkait virus Covid-19

"Sebagai tindak lanjut, kami ingin otoritas kesehatan lebih mudah dan cepat dalam menggunakan sistem Exposure Notifications, tanpa harus membuat dan mengurus aplikasi sendiri," kata Google dan Apple dalam sebuah pernyataan.

Nantinya sistem baru ini akan tersedia untuk ponsel yang menjalankan OS Android 6.0 Marshmallow atau yang lebih baru. Sementara, untuk pengguna Apple, sistem ini akan disebar untuk ponsel yang sudah menjalankan iOS 13.7 ke atas.

Framework sebelumnya

Sebelumnya pada April 2020 lalu, Apple dan Google juga telah meluncurkan sistem pelacak virus corona yang disebut dengan contact tracing.

Baca juga: Aplikasi Peduli-Lindungi untuk Melacak Covid-19 Sudah Bisa Diunduh

Sistem itu berwujud Application Programming Interface (API) yang kompatibel dengan platform Android maupun iOS. API inilah yang dipasang di aplikasi badan kesehatan masyarakat negara setempat.

Sistem tersebut bekerja menggunakan konsep contact tracing, dengan melacak semua pengguna yang pernah saling berdekatan, menggunakan Bluetooth di ponsel.

Data pelacakan itu nantinya akan dikumpulkan dan dapat diakses oleh otoritas kesehatan, untuk kemudian memberikan peringatan ke ponsel pengguna yang pernah berdekatan dengan pasien positif.

Namun saat itu, dari 25 negara, hanya enam yang benar-benar menerapkan sistem pelacak virus corona yang dibuat oleh Google dan Apple. Sebab, 19 negara lainnya mengalami kendala teknis dalam membangun dan mengembangkan API tersebut.

Terlepas dari hal itu, CEO Association of Public Health Laboratories (APHL), Scott Becker mengatakan bahwa Exposure Notifications Express (ENE) dapat membantu otoritas kesehatan tanpa harus membuat aplikasi dan menyiapkan server secara manual.

Baca juga: Begini Cara Kerja Sistem Pelacak Virus Corona Buatan Apple dan Google

"Solusi seperti EN Express dapat mengurangi beban mereka untuk tidak terlalu memikirkan banyak persyaratan untuk membuat aplikasi dan menyiapkan server," kata Becker, dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (2/9/2020).

Saat ini, baru ada empat negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang mendukung proyek framework baru ini, yaitu Maryland, Nevada, Virginia, dan Washington DC.

"Kami mengapresiasi kerja sama Apple dan Google dalam mengembangkan sistem ini. Kami berharap sistem ini dapat segera diterapkan di Maryland," ujar Larry Hogan, Gubernur Maryland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com