KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, pada Kamis (25/9/2020) lalu mengatakan tengah membangun fasilitas Super WiFi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Terdapat 23 titik Super WiFi yang dibangun sebagai pilot project. 20 titik di antaranya sudah aktif, sementara 3 titik lainnya tengah dalam pemasangan.
Proyek ini melibatkan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dalam membangun infrastruktur Super WiFi tersebut.
Kepala Divisi Infrastruktur Backbone Badan Akesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Feriandi Mirza mengatakan bahwa Super WiFi merupakan teknologi WiFi yang jangkauannya lebih luas dibandingkan WiFi konvensional.
Dalam hal ini, Super WiFi dapat menjangkau hingga 500 meter atau lebih, apabila tidak terhambat dengan penghalang apapun.
Baca juga: Jangan Salah Arti, Ini Bedanya Jaringan 5G dengan WiFi 5G
"Kalau WiFi yang pada umumnya mungkin hanya bisa menjangkau sekitar 50 meter secara optimal, dengan Super WiFi bisa sampai 500 meter," ungkap Mirza kepada KompasTekno, Selasa (29/9/2020).
Lebih lanjut, Mirza mengatakan bahwa kapasitas penggunaan Super WiFi bergantung pada jumlah kapasitas maksimal dari backhaul yang tersedia.
Sebagai informasi, backhaul adalah jaringan perantara yang menghubungkan backbone (jaringan utama) dengan pemancar.
"Kapasitas penggunaannya tergantung kapasitas backhaul. Semakin besar kapasitas backhaul-nya, maksimal penggunaannya juga akan naik," tutur Mirza.
Super WiFi akan menggunakan frekuensi unlicensed band pada spektrum 2,4 GHz. Pendanaan proyek ini diperoleh dari Universal Service Obligation (USO).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.