Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2021, 13:53 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebijakan privasi baru yang digelontorkan WhatsApp ke penggunanya menimbulkan kontroversi di jagat maya. Bahkan, beberapa bos perusahaan teknologi juga ikut "meramaikan" topik tersebut.

Salah satunya dilontarkan Elon Musk. Tentunya dengan gaya khas Elon yang hobi melempar meme di Twitter.

CEO perusahaan mobil listrik Tesla sekaligus SpaceX ini memang tidak menyebut nama WhatsApp secara gamblang.

Dia hanya membalas sebuah twit dari akun media @TheHackerNews tentang perubahan kebijakan privasi WhatsApp dengan sebuah meme bergambar bos Facebook, Mark Zuckerberg.

Sejurus kemudian, Elon menambahkan twit terbaru yang mempromosikan aplikasi pesaing WhatsApp, Signal.

"Pakai Signal", begitu twit Elon yang disukai lebih dari 315.000 kali hingga berita ini ditulis.

Untuk diketahui, Signal adalah aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, yang dibuat Signal Foundation. Pendiri Signal Foundation adalah Brian Acton, yang tak lain adalah pendiri WhatsApp.

Baca juga: Mengenal Signal, Pesaing WhatsApp yang Diklaim Lebih Aman

Setelah diakuisisi Facebook tahun 2014, Brian mengundurkan diri dari Facebook tahun 2017. Tidak cuma Elon. Bos Twiter, Jack Dorsey juga baru-baru ini ikut "mempromosikan" Signal.

Lewat akun Twitternya, @jack, Dorsey mengunggah tangkapan layar (screenshot) aplikasi Signal yang memuncaki daftar aplikasi teratas di Apps Store.

Dorsey membubuhi twit tersebut dengan emoji hati tanpa keterangan apapun.

Popularitas Signal memang mendadak meroket. Laporan Sensor Tower menyebut dalam dua hari pada akhir pekan lalu, Signal mendapat tambahan 100.000 pengguna baru, menurut laporan Entrepreneur dan dirangkum KompasTekno, Senin (11/1/2021).

Baca juga: Membandingkan Fitur dan Keamanan WhatsApp, Telegram, dan Signal

Saking banyaknya, Signal mengaku sempat mengalami masalah dalam pengiriman kode verifikasi.

Pesain WhatsApp lainnya, Telegram, juga ketiban untung. Sensor Tower mencatat Telegram diunduh 2,2 juta kali di Apps Store dan Play Store pada kurun waktu yang sama.

Nasib berbeda dialami WhatsApp yang di kurun waktu yang sama, jumlah pengguna mengalami penurunan yang signifikan yakni sebesar 11 persen dibanding minggu sebelumnya.

Namun dihitung dari jumlah unduhan, WhatsApp masih unggul dengan total 10,5 juta unduhan.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Seputar Perubahan Kebijakan WhatsApp

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com