Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Driver Ojol Gojek Pakai Skuter Listrik pada 2030

Kompas.com - 03/05/2021, 13:11 WIB

KOMPAS.com - Perusahaan rintisan teknologi Gojek berencana beralih ke kendaraan skuter dan mobil listrik (electric vehicle/EV) pada tahun 2030. Rencananya, Gojek akan menggandeng beberapa mitra manufaktur dan leasing untuk mewujudkan program ini.

Rencana ini dipaparkan co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dalam laporan keberlanjutan (sustainability) tahunan pertama Gojek, yang disebar ke awak media.

Menurut beberapa analis, laporan ini dirilis sebagai langkah menuju IPO (initial public offering/penawaran saham perdana) yang kabarnya akan dilakukan berdekatan dengan rencana merger dengan Tokopedia.

Baca juga: Mati Listrik, Ini 10 Cara Hemat Baterai Smartphone

Analis menilai biaya untuk merealisasikan motor dan mobil listrik di Indonesia akan memakan biaya besar, karena harus membangun infrastruktur pendukung. Menurut laporan Reuters, Indonesia sendiri baru memiliki 100 stasiun pengisian daya ulang kendaraan listrik.

"Target kami adalah bekerja sama dengan beberapa pemain dalam industri dan pemerintah, untuk menekan biaya kendaraan listrik sekitar 30 persen lebih rendah, dibanding kendaraan mesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE)," jelas Kevin.

Saat ini, Gojek disebut sedang dalam pembicaraan untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik, termasuk pembangunan infrastruktur seperti penukaran baterai dan stasiun pengisian daya.

Kevin menambahkan, startup decacorn ini memiliki program pilot untuk kendaraan listrik bersama beberapa pihak, yakni Pertamina, PLN, produsen skuter Gesits, Viar, NIU Technologies, Honda Motor, Toyota Motor, dan Mitsubishi Motors.

"Kami tahu bahwa membangun ekosistem kendaraan listrik dari material mentah hingga produksi baterai ke produksi kendaraan adalah sesuatu yang dilihat pemerintah sebagai bagian dari masa depan Indonesia," kata Kevin.

Ia juga mengatakan bahwa salah satu kekhawatiran mitra driver ada pada biaya. Untuk membantu masalah tersebut, Gojek sedang menjajaki kerja sama dengan perusahaan leasing potensial yang bisa memberikan kemudahan lewat layanan keuangan mereka.

Baca juga: Xiaomi Investasi Rp 22 Triliun untuk Mobil Listrik Pintar

Di sisi lain, Grab yang merupakan pesaing utama Gojek di wilayah Asia Tenggara dan lebih dulu memulai inisiasi kendaraan listrik, berencana menempatkan 26.000 unit kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2025 mendatang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke