Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Pecat Karyawan Setelah Debat di Twitter

Kompas.com - 15/11/2022, 10:00 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter pada akhir Oktober 2022. Penutupan transaksi pembelian perusahaan sekaligus menandai Elon Musk sebagai pemimpin tunggal Twitter.

Peralihan kepemimpinan tersebut turut diwarnai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan hingga ribuan orang secara global. Musk mengeklaim, ia tidak mempunyai pilihan lain selain PHK karena Twitter rugi sampai miliaran rupiah per harinya.

Menyusul PHK massal tersebut, Elon Musk kembali memecat karyawan bernama Eric Frohnhoefer setelah mereka berdebat di lini masa Twitter.

Keputusan ini tampak bersifat personal karena kedua pihak berdebat secara terbuka di platform microblogging tersebut.

Baca juga: Saat Elon Musk Pakai Batik dan Mati Lampu di Acara B20 Summit Indonesia 2022...

Cerita ini bermula pada Minggu (13/11/2022) ketika Elon Musk mengunggah twit berisi permintaan maaf karena layanan Twitter melambat di sejumlah negara. Unggahan itu diunggah melalui Twitter pribadi Elon Musk dengan handle @elonmusk.

Menurut Musk, lemotnya Twitter dikarenakan aplikasi diproses menggunakan lebih dari 1.000 panggilan prosedur jarak jauh (Remote Procedure Calls) untuk memuat lini masa.

Sederhananya, aplikasi Twitter harus menjangkau server berkali-kali dan menunggu respons setiap kali pengguna mengaksesnya.

Cuitan itu di-retweet oleh Frohnhoefer yang sudah bekerja selama enam tahun di Twitter, melalui akun ber-handle @EricFrohnhoefer.

Menurut Frohnhoefer, penjelasan Musk itu keliru karena Twitter tidak menggunakan metode RPC. Sebaliknya, aplikasi Twiter ketika dijalankan justru membuat sekitar 20 background request.

Musk kemudian merespons Frohnhoefer dengan berkata "Faktanya Anda tidak menyadari adanya hingga 1.200 microservice yang diproses ketika seseorang memakai aplikasi Twitter (itu) tidaklah bagus."

Baca juga: Elon Musk: Twitter Bisa Bangkrut Tahun Depan

Lagi-lagi Frohnhoefer tak sepakat dengan klaim Musk karena, menurut dia, proses yang dibutuhkan untuk memproses lini masa Twitter adalah sekitar 200 microservice, bukan 1.200.

Selanjutnya Musk bertanya pada Frohnhoefer tentang apa yang sudah ia lakukan untuk memperbaiki lemotnya Twitter di Android, mengingat fokus Frohnhoefer di perusahaan adalah untuk Twitter versi Android.

Perdebatan antara Musk dan Frohnhoefer sebenarnya masih berlanjut, tetapi cuitannya diatur agar tidak terlihat oleh semua pengguna.

Beberapa pengguna turut menanggapi perdebatan Musk dengan pengembang Twitter versi Android tersebut.

Salah seorang pengguna menyayangkan Frohnhoefer karena mengoreksi klaim bosnya di ranah publik. Padahal, ia bisa saja menyampaikan pendapatnya secara personal.

Setelah serangkaian perdebatan tersebut, Musk memecat Frohnhoefer dengan berkata "Dia dipecat" dalam cuitan lain.

Frohnhoefer awalnya menyatakan bahwa Twitter membutuhkan waktu sekitar lima jam sebelum dia tidak bisa mengakses komputer perusahaan, dihimpun KompasTekno dari Forbes. Namun, pada hari yang sama, ia berkata belum menerima informasi resmi soal pemecatan dirinya.

Hari ini (15/11/2022), Frohnhoefer mengunggah twit yang menunjukkan bahwa ia resmi dipecat. Unggahan itu disertai gambar yang menunjukkan bahwa komputernya dikunci dari sistem perusahaan.

"Sekarang sudah resmi," ujar Frohnhoefer.

Pecat 4 petinggi Twitter

Sebagai pemilik Twitter, mudah bagi Elon Musk untuk mengotak-atik perusahaan, termasuk memecat karyawan. Bahkan, pada hari pertama Musk mengunjungi kantor Twitter, ia langsung memecat empat eksekutif perusahaan.

Keempat eksekutif Twitter yang dipecat Elon Musk pasca-akuisisi meliputi Chief Executive Officer (CEO) Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, bos bagian hukum dan kebijakan Vijaya Gadde, penasihat umum Sean Edgett.

Menurut informasi orang dalam, setidaknya salah satu eksekutif yang dipecat oleh Elon Musk sampai dikawal keluar gedung kantor pusat Twitter di San Francisco, AS, alias harus meninggalkan kantor Twitter saat itu juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com