Di grup ini, pria keturunan Afrika-Amerika tersebut sukses mendapatkan sejumlah kontrak bisnis dengan beberapa perusahaan dan menekuni industri game sebagai proyek sampingan.
Pada masa ini, ia juga bekerja di perusahaan chip asal AS, yakni Fairchild Semiconductor International, dengan jabatan awal sebagai konsultan teknisi aplikasi di divisi sales.
Baca juga: Induk Google Disebut Bakal PHK 10.000 Karyawan Tahun Depan
Ambisi Jerry di industri game lantas dipicu oleh seorang temannya, Allan Alcorn dari perusahaan game Atari, yang berhasil membuat mesin arcade yang bisa memainkan permainan tenis meja ikonik, "Pong".
Namun, mesin berbasis koin tersebut memiliki sebuah kelemahan, di mana pemain bisa mengeksploitasi sistem koin agar mereka bisa memainkan game tersebut tanpa batasan waktu.
Dari celah ini, Jerry, yang saat itu sudah bekerja di Fairchild, terinspirasi dan lantas membuat mesin game baru yang bernama "Demolition Derby". Mesin ini diklaim memiliki sistem yang lebih mumpuni dan aman dibanding mesin arcade Pong.
Setelah berhasil membuat mesin arcade, Jerry dipercaya oleh Fairchild untuk menduduki posisi Chief Hardware Engineer sekaligus Director of Engineering and Marketing di divisi game perusahaan pada 1975.
Ketika itu, Jerry menjadi salah satu engineer kulit hitam pertama yang bekerja di industri video game.
Untuk bisa memainkan beberapa game sekaligus, Jerry menciptakan konsol game dengan sistem cartridge, di mana konsol bisa dicolokkan dengan sebuah medium berbentuk layaknya sebuah "kaset" yang telah dipasang (install) oleh sebuah software atau game.
Dengan begitu, sebuah konsol atau mesin bisa memainkan aneka game lewat medium cartridge. Dengan begitu, pemain pun memiliki pilihan game yang bervariasi untuk dimainkan dalam satu konsol.
Konsol pertama dengan cartridge ini bernama Channel F. Konsol tersebut ditenagai microprocessor besutan Fairchild, yakni Fairchild F8, dan diluncurkan pada 1976.
Sebelumnya, mesin game buatan Atari hanya memiliki satu judul game di setiap mesin, seperti Pong.
Kala itu, Atari 2600 disinyalir lebih laku dibanding Channel F. Sebab, software game yang ditawarkan disebut lebih banyak dibanding Channel F.
Hal ini konon menjadi penyebab mengapa nama Jerry tidak begitu dikenal di industri game. Fairchild juga memutuskan untuk tak meluncurkan suksesor dari Channel F.
Baca juga: Ini Dia, Daftar Aplikasi dan Game Terbaik di App Store Awards 2022