Ada banyak alamat proxy server gratis yang disediakan oleh sukarelawan maupun organisasi tertentu. Namun, apabila menggunakan proxy server dari pihak ketiga, konsekuensinya adalah alamat IP akan diketahui oleh penyedia server.
Kendati demikian, WhatsApp sesumbar bahwa meskipun menggunakan proxy, pengiriman pesan tetap akan aman dan terproteksi enkripsi dari ujung ke ujung/end-to-end encryption.
"Pesan pribadi Anda tetap akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end—sehingga memastikan pesan Anda tetap hanya berada di antara Anda dan orang yang Anda ajak berkomunikasi, serta tidak dapat dilihat oleh orang lain, bahkan server proksi, WhatsApp, atau Meta sekalipun" tulis WhatsApp dalam blog resminya.
Baca juga: Cara Menambahkan Chat WhatsApp atau DM IG di Postingan Instagram, Cocok Buat UMKM
Secara umum, penggunaan fitur proxy WhatsApp bisa jadi susah-susah gampang. Sebab, pengguna harus mendapatkan alamat proxy atau menyiapkannya terlebih dahulu.
Hal ini hanya bisa dilakukan oleh pengguna yang masih memiliki akses internet. Mereka bisa menyiapkan proxy menggunakan server dengan port 80 (trafik web standar/HTTP), 443 (trafik web standar terenkripsi/HTTPS), atau 5222 (trafik protokol Jabber/default WhatsApp) yang tersedia dan nama domain (atau subdomain) yang mengarah ke alamat IP server.
Adapun langkah menyiapkan proxy bisa disimak di laman ini. Nah, apabila sudah memiliki alamat proxy server yang dibutuhkan, pengguna bisa mengaktifkan fitur proxy di WhatsApp dengan cara berikut.
Apabila sudah terhubung, tetapi pesan gagal terkirim atau diterima, ada kemungkinan proxy server sudah diblokir. Sehingga, Anda harus mendapatkan alamat lain dan mengganti alamat proxy yang sudah dihubungkan tadi.
Perlu diingat bahwa fitur ini hanya akan berfungsi apabila suatu wilayah mengalami pembatasan layanan atau internet diblokir.
Fitur proxy WhatsApp ini dirilis setelah pemerintah Iran membatasi akses ke platform pesan instan tersebut beberapa bulan lalu. Saat itu WhatsApp menerima sejumlah laporan yang mengatakan bahwa pengguna di Iran dibatasi akses ke aplikasi.
Pihak WhatsApp lantas menanggapi laporan itu dan melakukan berbagai upaya agar pengguna bisa tetap mengakses WhatsApp. WhatsApp berharap pemblokiran aplikasi tidak lagi terjadi pada tahun ini, terlebih jika praktik tersebut mengganggu hak asasi manusia.
"Batasan seperti yang kita lihat di Iran selama berbulan-bulan mengingkari hak asasi manusia dan membuat orang tidak dapat menerima bantuan darurat. Meskipun batasan itu dilanjut, kami berharap solusi ini membantu orang-orang di manapun mereka membutuhkan komunikasi yang aman dan andal," kata WhatsApp.
WhatsApp sendiri diblokir di sejumlah negara seperti China, Korea Utara, Vietnam, Iran, dan sejumlah negara lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.