Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Mundur sebagai CEO Twitter Akhir 2023

Kompas.com - 16/02/2023, 07:40 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Elon Musk mengungkapkan bahwa dirinya akan pamit undur diri sebagai Chief Executif Officer (CEO) Twitter pada akhir 2023. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara World Government Summit di Dubai secara daring (online).

“Saya memprediksi jelang akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari orang lain yang dapat menjalankan perusahaan (Twitter). Saya pikir (Twitter) seharusnya sudah berada di kondisi yang stabil di akhir tahun ini,” kata Elon Musk.

Selama proses pengosongan posisi di akhir tahun 2023, Musk mengatakan, ada beberapa hal  yang perlu disiapkan. Salah satunya memperbaiki keadaan finansial Twitter agar lebih baik sebelum ada CEO yang baru.

Baca juga: Elon Musk Bakal Mundur sebagai CEO Twitter dengan Syarat Menemukan Orang Bodoh

“Saya perlu menstabilkan perusahaan dan memastikan bahwa Twitter memiliki kondisi finansial yang sehat dengan roadmap produk yang lebih terarah,” kata Musk dalam sebuah video.

Kabar Musk ingin mundur dari perusahaan bukanlah sesuatu yang baru. Namun, dari pernyataan tersebut, bos Twitter itu cukup serius mempertimbangkan keputusan untuk pamit dari CEO di akhir 2023, setidaknya untuk saat ini.

Pasalnya, Musk sempat melakukan hal serupa pada Desember lalu. Ia membuat jajak pendapat (polling) di akun Twitter pribadinya (handles @elonmusk).

Polling tersebut berisikan pertanyaan “Apakah saya (Musk) harus mundur sebagai CEO Twitter atau tidak”. Ia pun mengaku akan mematuhi hasil polling tersebut.

Sebanyak 17,5 juta lebih suara sudah terkumpul dan hasilnya mencatat 57,5 persen responden setuju Elon Musk mundur dari kursi nomor satu di Twitter.

Baca juga: Tweet Pertama CEO Twitter Jack Dorsey Dijual

Sementara itu, 42,5 persen menyatakan ketidaksetujuannya. Setelah polling tersebut, Musk tidak pernah benar-benar menyebut kapan dirinya akan resign.

Menurut laporan Bloomberg, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (18/2/2023), sumber yang dekat mengenai hal ini melaporkan bahwa Musk sudah mulai mencari CEO baru sejak Desember 2022.

Faktor penyebab ingin resign

Elon Musk menjabat sebagai CEO Twitter menggantikan Parag Agrawal, setelah ia resmi membeli Twitter pada November 2022. Agrawal langsung dipecat Musk saat proses pembelian Twitter selesai.

Setelah itu, berbagai rumor Musk akan mundur pun berseliweran di dunia maya. Salah satu faktor pendorong Musk ingin mundur dari CEO kemungkinan besar dipengaruhi oleh kemarahan dan desakan dari sejumlah investor Tesla.

Sebab, sejak memimpin Twitter, kehadiran Musk di Tesla menjadi minim. Sejumlah investor pun memintanya untuk lebih memperhatikan perusahaan mobil listriknya itu.

Baca juga: Investor Tesla Desak Elon Musk Mundur dari CEO Twitter

"Elon sudah berubah sepenuhnya, dari sang insinyur yang brilian menjadi raja politik," kata salah satu investor utama Tesla, Le KoGuan, beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan asumsi tersebut, Elon harus mencari penggantinya yang disetujui oleh anggota Direksi independen (Twitter). Direksi Twitter harus membentuk komite pencarian independen untuk mencari CEO baru," lanjutnya.

Tesla dan SpaceX sudah lebih baik

Masih dalam acara yang sama, Musk sebagai CEO Tesla, Twitter, dan SpaceX menyebut bahwa dua perusahaannya, Tesla dan SpaceX, sudah berada di posisi yang lebih baik dari sebelumnya.

“SpaceX kini sudah mampu memberikan kemajuan walau saya menghabiskan sedikit waktu di sana,” imbuh Musk. Serupa dengan SpaceX, Tesla juga disebut sudah berhasil bangkit dari krisis.

“Tesla sudah melewati masa-masa sulit yang sempat membuat perusahaan ‘berada di ujung tanduk’, (kini) menjalankan Tesla membutuhkan waktu yang lebih sedikit jika dibandingkan periode 2017 hingga 2019,” lanjutnya.

Baca juga: Karyawan SpaceX Sebut Elon Musk Bikin Malu Perusahaan

Selama melakukan percakapan dengan menteri urusan kabinet Uni Emirat Arab (UEA), Musk menyebut kondisi Twitter masih serupa dengan sebuah startup. Sehingga, menurutnya, masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat Twitter di posisi yang stabil.

Hal inilah yang membuatnya harus bekerja keras selama satu minggu penuh dan tidur hanya enam jam. Musk mengungkapkan bahwa pekerjaan yang dijalani telah menuntut dirinya untuk sibuk dari saat membuka mata hingga ingin kembali tidur.

“Ini bukanlah niat saya untuk bekerja seperti ‘orang gila’. Seminggu bekerja selama 80 jam saja sudah cukup. Itulah yang saya inginkan,” tegas Musk.

Musk sendiri pernah mengeluh bahwa dirinya kelelahan memimpin tiga perusahaan sekaligus.  Untuk lebih lengkapnya, bisa baca artikel "Elon Musk "Ngeluh" Capek dan Sakit Punggung Pimpin 3 Perusahaan Sekaligus"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com