Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Keluhan di Aplikasi Satu Sehat, Mulai dari Gagal Login dan Tiket "Booster" Hilang

Kompas.com - 03/03/2023, 09:30 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi melebur aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat atau Satu Sehat per 1 Maret 2023. Di hari pertama, transformasi ini memunculkan sejumlah keluhan yang dialami pengguna.

Seperti diketahui, pengguna aplikasi PeduliLindungi wajib meng-update ke Satu Sehat Mobile.
Sebab, aplikasi PeduliLindungi sudah tidak lagi bisa digunakan setelah peleburan.

Mau tidak mau, masyarakat yang sehari-hari masih menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk urusan administrasi atau lainnya, terpaksa pindah ke Satu Sehat. Akan tetapi, di hari pertama peluncuran, pengguna justru mengalami kendala gagal login. ke aplikasi

Kendala tidak hanya ditemukan di hari pertama. Pengguna masih menemui sejumlah kendala lainnya di hari kedua. Mulai dari sertifikat vaksin yang sempat tidak muncul dan gagal diunduh, tiket booster yang hilang, dan data sertifikat vaksin yang berbeda dengan di PeduliLindungi. Berikut rangkumannya.

Baca juga: Sudah Bisa Login, Begini Tampilan Satu Sehat Mobile yang Gantikan PeduliLindungi

1. Gagal login Satu Sehat di hari pertama

Setelah update PeduliLindungi ke Satu Sehat Mobile, beberapa pengguna mengalami kendala gagal login atau masuk ke aplikasi Satu Sehat.

Seharusnya, masyarakat bisa masuk menggunakan nomor ponsel atau e-mail yang sama seperti PeduliLindungi. Akan tetapi, pengguna tidak bisa masuk dengan cara tersebut.

Saat menggunakan nomor ponsel, tampilan menunjukkan keterangan error. Sementara saat menggunakan e-mail, kode verifikasi yang harus dimasukkan tak kunjung muncul.

Ketika mencoba untuk login di SatuSehat, baik itu menggunakan nomor telepon maupun alamat e-mail, beberapa pengguna melaporkan bahwa aplikasi menampilkan pesan error "Terjadi kesalahan, silakan coba kembali nanti".

Baca juga: Satu Sehat Mobile Tak Bisa Login, Kemenkes Imbau Pakai Kartu Fisik

2. Sertifikat vaksin gagal diunduh

Kendala berlanjut di hari kedua. Sejumlah pengguna melaporkan sertifikat vaksin sempat tidak muncul atau tidak lengkap. Bukan cuma itu, pengguna juga tidak bisa mengunduh sertifikat vaksin di Satu Sehat.

Keluhan ini diungkap salah satu pengguna Satu Sehat di Twitter.

"Ini bagaimana mau download file sertifikat vaksin ya (di Satu Sehat). Aku gagal download terus ada problem begitu terus," tulis salah satu pengguna.

Baca juga: Pengguna Satu Sehat Mobile Keluhkan Gagal Download Sertifikat Vaksin dan Hilangnya Tiket Booster

3. Tiket booster tidak muncul

Selain sertifikat vaksin, pengguna juga mengalami kendala pada undangan atau tiket booster, baik pertama maupun kedua. Banyak pengguna yang mengalami tiket booster tidak muncul di Satu Sehat.

Padahal, tiket tersebut telah terbit sebelumnya di aplikasi PeduliLindungi. Berdasarkan percobaan KompasTekno, tiket booster kedua tidak muncul di menu "Tiket Vaksin".

Justru yang muncul hanyalah tiket vaksin pertama, kedua, dan ketiga (booster pertama). Padahal, ketiganya sudah dilakukan.

Meskipun tiket booster belum muncul di Satu Sehat, Kemenkes mengatakan masyarakat tetap bisa melakukan vaksin, apabila memang sudah memenuhi syarat.

Adapun booster kedua diberikan untuk masyarakat berusia di atas 18 tahun dan memiliki jeda waktu minimal 6 bulan dari vaksin periode sebelumnya.

Baca juga: Tiket Booster Hilang di Satu Sehat Mobile, Apakah Masih Bisa Vaksin? Ini Penjelasan Kemenkes

4. Data sertifikat vaksin yang berbeda dari PeduliLindungi

Masalah lain juga ditemukan di sertifikat vaksin. Salah satu pengguna mengaku data sertifikat vaksinnya, tidak sesuai dengan data terakhir di aplikasi PeduliLindungi. Masalah itu dialami oleh Kia (27) warga Tabanan, Bali.

Dia mengatakan, data sertifikat vaksin milik suaminya keliru, tidak sama seperti data terbaru di PeduliLindungi. Memang, sebelumnya data vaksin milik suaminya sempat salah, namun sudah diperbaiki.

Data sertifikat vaksin yang muncul di PeduliLindungi sebelumnya juga sudah data termutakhir. Akan tetapi, setelah menggunakan Satu Sehat, data sertifikat vaksin tersebut justru menggunakan data lama yang belum diperbarui.

“Aku bisa login, tapi data suamiku di sertifikat vaksin salah. Dulu memang (sempat) salah, lalu sudah diperbarui. Tapi, di aplikasi ini (Satu Sehat) malah salah lagi,” pungkas Kia kepada KompasTekno, Kamis (2/3/2023).

Tanggapan Kemenkes

Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan, kendala yang dialami pengguna sejak awal menggunakan Satu Sehat terjadi akibat sinkronisasi data yang masih dalam proses.

Ia menuturkan, transofrmasi aplikasi ini perlu menyelaraskan ratusan juta data.

"PeduliLindungi kami kembangkan dalam masa krisis dan memiliki interoperabilitas dengan berbagai sistem sehingga migrasi ini juga memerlukan sinkronisasi dengan barbagai sistem penyelenggara elektronik," ujarnya.

Setiaji menambahkan, satu per satu kendala sudah mulai teratasi, khususnya untuk kasus gagal login dan sertifikat vaksin. Dalam pernyataan terpisah, Kemenkes melalui akun Twitter resminya menjamin keamanan data pengguna.

"Terkait data, kami pastikan seluruh data pengguna Satu Sehat baik itu identitas pengguna, tiket vaksinasi maupun sertifikat vaksinasi tetap tersimpan aman dan tidak hilang," begitu twit akun resmi Kemenkes RI.

Kemenkes meminta agar pengguna bersabar lantaran proses migrasi data yang masih berlangsung, mengakibatkan beberapa kendala seperti di atas.

Pengguna diminta mengecek secara berkala untuk memastikan apakah masalah yang dialami, sudah teratasi atau belum. Apabila masih ada kendala, pengguna Satu Sehat bisa menghubungi akun Twitter @PLindungi atau e-mail helpdesk@kemkes.go.id atau WhatsApp ke nomor 0811 1050 0567.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com