Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat ChatGPT Berikan Diagnosis Penyakit Anjing Lebih Akurat...

Kompas.com - 01/04/2023, 08:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Gizmochina

KOMPAS.com - Chatbot besutan OpenAI, ChatGPT, mulai dikenal publik karena kemampuannya menjawab pertanyaan sesuai konteks, gaya bahasanya ringkas, jelas, dan luwes tidak seperti robot.

Kemampuannya menjawab pertanyaan juga kian meningkat sejak OpenAI memperkenalkan model kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) terbaru bernama GPT-4. Model AI itu diklaim lebih cerdas dan dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang lebih kompleks.

Wajar jika sebagian pengguna kini memanfaatkan ChatGPT untuk membuat artikel, mengerjakan pekerjaan rumah (PR), poster iklan, dan sebagainya. Baru-baru ini, ChatGPT juga dilaporkan berhasil menyelamatkan nyawa seekor anjing.

Baca juga: Mengenal Mira Murati, Sosok Wanita di Balik ChatGPT Besutan OpenAI

Sang pemilik anjing yang bernama Cooper membagikan kisah dan pengalamannya di Twitter dengan handles @peakcooper dalam bentuk thread pada Minggu (26/3/2023). Dalam twitnya, ia menyebut kondisi anjingnya saat itu tengah menderita penyakit tick-borne.

Bagi yang belum tahu, tick-borne merupakan penyakit yang cukup sering diidap oleh seekor anjing. Tick-borne merupakan kutu parasit yang menempel pada tubuh, mengisap darah, dan langsung menyerang sistem inang.

Setelah didiagnosis penyakit tick-borne oleh dokter, pihak medis memberikan resep obat untuk proses penyembuhan anjing, kecuali obat anemia. Setelah terlihat membaik, anjing bernama Sassy ini malah kembali kambuh dan menunjukkan kondisi yang semakin memburuk.

“#GPT4 menyelamatkan anjing saya. Setelah anjing saya didiagnosis mengidap penyakit tick-borne, dokter hewan yang memeriksanya memberi beberapa obat, kecuali obat anemia. Kondisinya (anjing) tampak membaik, tetapi beberapa hari setelahnya, kondisinya malah memburuk,” tulis Cooper.

Baca juga: Apple Watch Bisa Bantu Deteksi Gejala Penyakit Parkinson

Ketika menyadari gusi anjingnya berubah pucat, Cooper kembali membawa anjing jenis Border Collie tersebut untuk berobat. Saat dicek, kadar sel darah merahnya sangat rendah.

“Saya menyadari bahwa gusinya tampak sangat pucat dan dengan segera kembali ke dokter hewan. Tes darah yang keluar menunjukkan gejala anemia yang lebih parah dibanding hari sebelumnya,” jelas Cooper.

Pihak medis sempat kesulitan mendeteksi penyakit yang diidap oleh anjing Copper dan tidak dapat memberikan hasil diagnosis secara pasti.

Pihak media justru meminta Cooper untuk bersabar dan menunggu lebih lanjut terkait penyakit yang diidap oleh Sassy. Mendengar penjelasan itu, Cooper tidak terima dan pindah ke klinik yang berbeda untuk meminta solusi lain.

“Dokter hewan mencoba melakukan sejumlah tes lain guna mencari penyebab yang terkait dengan penyakit yang ditularkan oleh kutu. Namun, hasilnya negatif,” pungkasnya.

Di saat yang bersamaan, Cooper mencoba bertanya masalah yang ia hadapi ke ChatGPT. Dari tangkapan layar (screenshot) yang dibagikan, Cooper merinci hasil pengecekan dari dokter hewan tersebut ke chatbot AI. Ia bertanya apa yang harus dilakukan untuk menyembuhkan anjingnya.

Aneh tapi nyata, menurut Cooper, ChatGPT justru dapat menjelaskan penyakit yang diderita Sassy lebih rinci ketimbang dokter hewan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Giz China, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Xiaomi Bikin Robot Anjing CyberDog, Dijual Rp 22 Juta

ChatGPT mendeskripsikan gejala yang dialami Sassy, salah satunya gusi pucat, merupakan indikator dari penyakit anemia yang semakin memburuk. Chatbot tersebut menyarankan Copper untuk segera mengecek darah Sassy.

Lewat pengecekan darah, dapat diketahui dasar masalah penyakit yang diidap oleh anjing. Pengecekan darah dapat mengetahui apakah anjing memiliki penyakit anemia hemolitik (anemia yang disebabkan oleh proses penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari jangka waktu normal) atau tidak.

Saran tersebut pun diikuti oleh Cooper. Benar adanya, Sassy mendapatkan perawatan yang lebih tepat sasaran ketimbang sebelumnya. Cooper pun mengungkapkan bahwa kondisi anjingnya yang sudah berangsur pulih dan kembali normal.

Secara teknis, Sassy mengidap anemia jenis IMHA (Immune Mediated Haemolytic Anemia) yang muncul akibat keberadaan parasit darah yang bernama Babesiosis.

Copper menginformasikan pengguna lain bahwa penyakit Sassy adalah penyakit yang sangat umum. Gejala anemia yang diderita sang anjing merupakan komplikasi dari kutu parasit yang menyerangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

Google Blokir 2,2 Juta Aplikasi Berbahaya yang Ancam Pengguna Android

e-Business
Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com