Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mira Murati, Sosok Wanita di Balik ChatGPT Besutan OpenAI

Kompas.com - Diperbarui 24/03/2023, 08:56 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chatbot berbasis AI (kecerdasan buatan/Artificial Intelligence) besutan OpenAI, ChatGPT semakin naik daun sejak kemunculannya pada November 2022.

Bagi yang belum familier, ChatGPT mulai dikenal oleh publik karena kemampuannya memberi jawaban sesuai dengan konteks pertanyaan. Jawaban yang diberikan pun ringkas, jelas, dan memiliki gaya bahasa yang luwes, tidak seperti robot yang kaku.

Tidak cuma bisa menjawab atau memaparkan pertanyaan. ChatGPT juga bisa diminta untuk membuat esai, puisi, hingga aplikasi untuk melamar kerja. Bahkan, chatbot tersebut juga mampu menyelesaikan ujian masuk Sekolah Hukum di Universitas Minnesota, ujian MBA (Master of Business Administration) Wharton, dan ujian lisensi hukum dan medis di AS.

Baca juga: Mengenal OpenAI, Perusahaan di Balik ChatGPT yang Elon Musk Pernah Ikut Terlibat

Kemampuan yang dapat dilakukan ChatGPT juga membuat banyak orang takjub. CEO OpenAI, Sam Altman menjadi salah satu sosok yang banyak disorot media massa selama beberapa waktu belakangan. Kendati begitu, ternyata ada sosok penting lainnya yang punya kontribusi besar di ChatGPT.

Sosok tersebut adalah Chief Technology Officer Mira Murati. Murati merupakan “otak” yang selama ini memimpin beberapa pengembangan produk berbasis AI di OpenAI.

Biografi Mira Murati

Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAIFast Company Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI

Mira Murati merupakan wanita berusia 35 tahun yang lahir dan besar di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Ia memulai pendidikan strata satunya (S-1) di Thayer School of Engineering di Dartmouth College, AS, dan mendapat gelar Sarjana Teknik.

Menurut profil LinkedIn Murati, dia sempat magang sebagai analis di firma keuangan AS, Goldman Sachs. Kemudian, Murati bekerja sebagai Senior Product Manager of Model X di Tesla selama tiga tahun, tepatnya 2013 hingga 2016.

Dua tahun setelahnya, Murati bergabung ke perusahaan OpenAI pada Juni 2018. Jabatannya saat itu adalah Vice President of Applied Artificial Intelligence and Partnership. Sejak saat itu, ia bertanggungjawab menjadi Senior Vice President of Research and Product.

Pada Mei 2022 lalu, Murati dipromosikan menjadi Chief Technologi Officer OpenAI yang berbasis di California. Kenaikan jabatan itu membuat dirinya memimpin pengembangan produk dari chatbot ChatGPT.

Baca juga: OpenAI Umumkan GPT-4, Penerus ChatGPT yang Lebih Canggih

Murati juga bertanggungjawab sebagai ketua tim untuk proyek yang memungkinkan pengguna membuat karya seni realistis berbasis teks. Proyek tersebut kini dikenal dengan DALL-E, mesin pembelajaran yang bisa mengolah data teks untuk dikonversi menjadi gambar.

Proyek Dall E dimulai pada 2021 sebagai hasil pengembangan lanjutan dari GPT-3 (generasi ketiga). Dall E dapat menghasilkan gambar dari sekumpulan data teks yang dimasukkan pengguna.

Akurasi dan resolusi gambar yang bisa dihasilkan Dall E terus ditingkatkan hingga dirilisnya Dall-E 2 pada 6 April 2022.

Tanggapi kritikan terhadap ChatGPT

Chief Technology Officer OpenAI, Mira Murati dalam sebuah wawancara di acara The Daily ShowYouTube/ The Daily Show Chief Technology Officer OpenAI, Mira Murati dalam sebuah wawancara di acara The Daily Show

Seperti yang disebut di atas, ChatGPT mampu merespons, memberi sebuah jawaban terkait sebuah pertanyaan, hingga menyelesaikan ujian akademik. Kemampuan tersebut sempat membuat orang takjub sekaligus khawatir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com