Pei juga menambahkan bila sejumlah arang ingin menjadi bagian dari perusahaan yang “keren” dan menikmati manfaat dari perusahaan teknologi, itu bukanlah hal yang tepat.
“Jadi ini bukanlah tempat untuk orang yang ingin bekerja di perusahaan bagus dan menikmati manfaat perusahaan. Ini bukanlah tempat yang jika Anda datangi, Anda akan memberitahukannya kepada teman bahwa sedang bekerja di perusahaan keren. Jika Anda benar-benar ingin mengembangkan sesuatu bersama dengan kami, itu baru kesempatan yang baik,” jelas Pei.
Pasalnya, sejumlah perusahaan rintisan yang berfokus di bidang teknologi tengah mengalami keadaan yang cukup sulit, salah satunua meminta pendanaan dari investor.
Baca juga: Menjajal TWS Nothing Ear 1 yang Dibanderol Rp 1,5 Juta di Indonesia
Mengingat, para pemodal belakangan ini juga memperkuat bisnis dan finansialnya agar terhindar dari inflasi dan memburuknya prospek investor dalam melihat peluang teknologi.
Beberapa faktor lain yang turut menghambat pertumbuhan adalah suku bunga yang mengalami kenaikan, pertumbuhan ekonomi yang lambat sehingga berdampak pada perusahaan teknologi, dan sebagainya.
Di tambah, menurut data dari firma riset Counterpoint Research, penjualan smartphone tengah mengalami tekanan cukup tinggi. Dikarenakan jumlah shipment (pengiriman) smartphone global anjlok sebesar 14 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal I-2023.
Pemodal dari Highland Europe, Tony Zappalà yang turut melakukan pendanaan mengaku awalnya sempat skeptis dan menolak memberikan suntikan dana. Ia tidak percaya tentang rencana Nothing ingin meluncurkan smartphone baru.
“Ketika pertama kali bertemu tim, saya pikir (rencana) mereka benar-benar gila karena ingin meluncurkan smartphone baru, saya memiliki firasat yang negatif. Namun, mereka berhasil meluncurkan produk dan membuatnya sukses, menjual ratusan ribu unit dengan ulasan yang bagus," jelas Zappalà.
Maka dari itu, walau kondisi pasar smartphoe sedang melesu, Nothing dipercayai dapat menjadi pesaing baru yang layak untuk meyaingi Apple dan Samsung. Dua vendor smartphone yang tengah mendominasi pasar smartphone.
“Tidak semua orang menginginkan iPhone atau Samsung. Hipotesis Pei adalah pasar smartphone sangat besar, jika ingin membuat produk yang keren, Anda bisa melakukan sesuaty dengan saat baik,” imbuh Zappalà.
“Tim ini melakukannya berdasarkan pendekatan yang menarik antara desain, kegunaan, dan kerikatan dengan pengguna,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.