Hopefully releasing the update this week.
As I’ve said many times, it is increasingly difficult to distinguish between AI bots. Soon, it will be impossible.
The only “social networks” that survive will be those that require verification. The payment system is a means of…
— Elon Musk (@elonmusk) June 11, 2023
“Semoga pembaruan itu (pembatasan DM) dirilis minggu ini, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, semakin sulit membedakan bot AI. Dalam waktu dekat, kesulitan itu bakal tak mungkin lagi terjadi,” cuit Musk pada 12 Juni 2023.
Kebijakan pembatasan DM Twitter juga diberlakukan secara berbeda antara pengguna. Akun Twitter Blue bakal tidak terkena dampak kebijakan tersebut. Dengan kata lain, mereka masih bisa mengirim DM ke pengguna lain yang belum di-follow.
Selain dua pembatasan di atas, terdapat satu lagi kebijakan yang digelontorkan baru-baru ini dan membatasi aktivitas pengguna juga. Pada sekitar Sabtu minggu kemarin (1/7/2023), pengguna sudah tidak bisa melihat twit bila belum login atau belum punya akun.
Selama ini, orang bisa melihat beberapa postingan di Twitter tanpa harus memiliki akun lebih dulu. Setelah beberapa postingan, munculah sebuah jendela pop-up yang mengharuskan pengguna untuk melakukan registrasi akun atau login jika ingin lanjut lihat twit.
Namun, sekarang pengguna wajib untuk registrasi akun atau login dari awal jika ingin melihat twit. Kebijakan pembatasan untuk melihat twit dikatakan Musk ditujukan guna menanggulangi masalah pengerukan data Twitter.
Adanya kebijakan batas baca twit per hari telah menambah daftar pembatasan pada aktivitas pengguna oleh Twitter yang sebelumnya bisa diakses secara bebas. Pengguna banyak yang kesal dengan kebijakan pembatasan jumlah twit yang bisa dibaca per hari.
Selepas banyak pengguna yang mengalami tidak lagi bisa melihat twit baru di linimasa Twitter karena telah melebihi batas baca, mereka pun ramai menumpahkan kekesalannya pada kebijakan Twitter.
Tak sedikit warganet yang akhirnya mengajak untuk beralih ke media sosial lain. Salah satu contoh ajakan pindah ke media sosial lain akibat batas baca twit itu bisa dilihat lewat salah satu twit dari akun base @convomfs di bawah ini.
???? pindahan yuk ini nama aplikasinya truth social pic.twitter.com/4VydTcWkAX
— convomfs (@convomfs) July 2, 2023
Pada twit tersebut, pengirim mengajak pengguna untuk beralih menggunakan aplikasi media sosial yang mirip seperti Twitter, yaitu Truth Social. Sebagai informasi, Truth Social merupakan media sosial yang dijalankan oleh salah satunya perusahaan Donald Trump.
Baca juga: Twitter Mulai Paksa Pengguna Login atau Bikin Akun Baru untuk Melihat Twit
Selain Truth Social, warganet juga ramai mengajak untuk berpindah ke media sosial BlueSky, buatan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. Contohnya bisa dilihat lewat twit di bawah ini dari akun @SiAndi_.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Pindah ke Bluesky yuk, Twitter udah ga beres ini. pic.twitter.com/00t9LhMw80
— Andi (@SiAndi_) July 2, 2023