Kini, Otoritas Persaingan dan Pasar (Competition & Markets Authority/CMA) Inggris tengah meninjau ulang perjanjian akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft yang baru.
CMA akan memberikan keputusan paling lambat tanggal 18 Oktober 2023, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (23/8/2023).
Microsoft hingga kini sudah mengamankan restu dari Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mengakuisisi perusahaan game Activision Blizzard.
Restu AS didapatkan setelah Microsoft memenangi sidang atas gugatan Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat pada 11 Juli 2023.
Dalam gugatannya, FTC menilai akuisisi itu bakal menekan persaingan di industri game, sehingga FTC meminta pengadilan untuk membatalkan akuisisi itu. Namun, tuntutan itu tidak dikabulkan.
Dalam keputusannya, hakim Corley menyebut, kesaksian Microsoft itu menunjukkan bahwa konsumen akan memiliki lebih banyak akses ke Call of Duty dan konten Activision lainnya. Dengan begitu, Microsoft mendapatkan lampu hijau untuk membeli Activision Blizzard.
Baca juga: Pengguna Xbox Bisa Live Streaming Game lewat Discord
Sebelum dapat restu AS, Microsoft sudah lebih dulu mengantongi restu Uni Eropa untuk mengakuisisi perusahaan game Activision Blizzard pada Mei 2023.
Restu Uni Eropa didapatkan setelah Microsoft menawarkan solusi cloud gaming sebagai upaya anti-monopoli. Dengan cloud gaming, semua pengguna bisa memainkan game buatan Activision Blizzard secara streaming dari berbagai platform.
Selain itu, Microsoft juga menawarkan lisensi gratis kepada platform cloud gaming selama 10 tahun ke depan, untuk menyiarkan game Activision yang sudah dibeli pengguna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.