Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2023, 11:30 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tesla, perusahaan kendaraan listrik yang dinakhodai oleh Elon Musk, menggugat perusahaan asal China, Bingling Intelligent Technology. Bingling diketahui sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan vendor smartphone asal China, Xiaomi.

Perusahaan ini dikenal sebagai perancang chip dan produsen suku cadang mobil yang berbasis di Changzhou. Produk utamanya adalah sensor manajemen efisiensi energi yang dipakai untuk mengatur sistem baterai, pengendali motor kendaraan serta modul daya.

Menurut data platform bisnis China, Tianyancha, Xiaomi melalui unit bisnis investasinya Xiaomi Intelligent Manufacturing Fund, memiliki saham sebesar 11,9 persen di Bingling pada Maret lalu. Persentase itu membuat Xiaomi menjadi salah satu pemilik saham terbesar Bingling Intelligent Technology, dihimpun dari Asia Financial.

Baca juga: Mobil Tesla Bisa Dioperasikan Pakai iPhone

Soal gugatan yang diajukan, Tesla menuding Bingling diduga mencuri teknologi rahasia miliknya dan melakukan praktik persaingan tidak sehat.

Tesla menuduh Bingling Intelligent Technology mencuri rahasia dagangnya, khususnya terkait dengan pengembangan dan produksi sensor serta komponen otomotif.

Karena tuduhan itu, Tesla menuntut ganti rugi. Namun, besarannya belum terungkap. Selain itu, Tesla juga meminta pengadilan melarang Bingling Intelligent Technology memakai teknologi miliknya.

Di sisi lain, Xiaomi memang diketahui sedang menyiapkan mobil listriknya. Jadi, muncul spekulasi bahwa motif dugaan pencurian itu terkait dengan proyek mobil listrik tersebut. Kendati demikian, sejauh ini belum ada cukup bukti untuk menyimpulkan kasus ini.

Baca juga: Mobil Listrik Pertama Xiaomi Tertangkap Kamera, Mirip Tesla

Adapun gugatan Tesla diajukan ke Pengadilan Kekayaan Intelektual Shanghai. Sidang perdana dari kasus itu akan digelar 10 Oktober mendatang. Baik Tesla, Bingling, maupun Xiaomi, belum memberikan tanggapan mengenaik kasus ini.

Kasus ini bukan pertama kalinya diajukan Tesla ke pengadilan. Tesla di China bahkan tercatat cukup vokal dalam hal kekayaan intelektual.

Pada tahun 2019, Tesla pernah menggugat startup kendaraan listrik China, Xpeng Motors atas dugaan pencurian rahasia dagang.

Setelah diproses di pengadilan, X Peng Motors setuju membayar Tesla dengan nilai yang tidak diungkapkan. Pada akhirnya kasus ini selesai setahun setelahnya, dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Jumat (8/9/2023).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com