Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luwes dan Bisa Jualan, Sosok "Manusia" Buatan AI Jadi Host Streaming di China

Kompas.com - Diperbarui 19/10/2023, 07:38 WIB
Oik Yusuf,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Beberapa program avatar ini bahkan sudah demikian canggih sehingga mampu menanggapi komentar pemirsa dan mencarikan respon yang sesuai di database, sehingga terlihat seolah-olah aktif berkomunikasi dengan penonton.

Makin canggih, makin murah

Sejak 2022, perusahaan-perusahaan teknologi China sudah banyak menawarkan layanan membuat avatar macam demikian untuk keperluan e-commerce via live streaming. Perusahaan startup digital pun tak ketinggalan, salah satunya Silicon Intelligence.

Didirikan pada 2017, Silicon Intelligence yang berbasis di Nanjing memiliki spesialisasi teknologi text-to speech. Pendiri dan CEO Silicon Intelligence, Sima Huapeng, mengatakan pihaknya mulai mulai melirik potensi avatar AI untuk live streaming pada 2020.

Ketika itu proses pelatihannya masih lama. Generative AI Silicon Intelligence membutuhkan video sepanjang 30 menit untuk menghasilkan avatar yang bisa berbicara dan berlaku layaknya manusia. Materi video yang dipakai untuk training AI tak lain adalah rekaman host manusia sungguhan.

Huang Wei dari perusahaan AI Xiaoice mengatakan bahwa generative AI meniru gerakan tubuh seperti ketika streamer menunjuk tombol follow atau keranjang belanja. Sang streamer sengaja menunjukkan serangkaian gerakan agar bisa dipelajari oleh AI.

Baca juga: Alibaba Gunakan Cloud dan AI untuk Tekan Dampak Lingkungan Kegiatan Olahraga

"Kami ingin bahasa tubuh dan suaranya matching," ujar Huang yang menjabat sebagai direktur bisnis live streaming virtual influencer di Xiaoice.

"Tentunya kita tidak mau (AI) bicara soal tombol follow sambil bertepuk tangan. Akan kelihatan aneh," lanjut Huang.

Xiaoice memiliki database berisi pilihan gerakan-gerakan semacam ini untuk dipelajari oleh AI dalam membuat kloning host manusia yang terlihat meyakinkan.

Seiring waktu, AI makin lama makin canggih sehingga durasi pelatihan yang diperlukan pun berkurang. Menurut Silicon Intelligence, pada 2021, waktu training AI terpangkas menjadi 10 menit, lalu tiga menit. Sekarang, AI hanya perlu video semenit untuk menciptakan "kloning" manusia.

Biaya layanannya pun ikut turun. Layanan avatar AI dari Silicon Intelligence kini bisa diperoleh dengan harga mulai 8.000 yuan atau sekitar Rp 17 juta, sudah termasuk tahap pembuatan (generation) sosok avatar hingga maintenance selama setahun.

Layanan avatar AI dari Xiaoice melakukan debutnya tahun ini dengan harga serupa dengan Silicon Intelligence. Generative Ai dari kedua perusahaan sama-sama hanya membutuhkan rekaman video selama semenit dari host live streaming yang ingin dibuatkan avatar-nya.

"Kecerdasan emosional" untuk avatar AI

Live commerce atau live stream e-commerce di mana seorang host tampil dalam video streaming sambil menjajakan produk secara langsung adalah industri bernilai besar di Negeri Tirai Bambu.

Pada 2021, nilai pasar live commerce di China mencapai 2,27 triliun yuan atau lebih dari Rp 4.800 triliun. Di akhir tahun tersebut, menurut data pemerintah China yang dikutip Sixth Tone, terdapat 1,2 juta orang live streamer yang menyiarkan kontennya ke 800 juta orang pemirsa.

Sebanyak 10 miliar barang terjual tiap bulannya di Duoyin, versi lokal TikTok besutan ByteDance, belum termasuk penjualan di platform lain. Pasar live commerce di China pun diproyeksi tumbuh pesat menjadi 4,9 triliun yuan atau Rp 10.500 triliun di 2023.

Huang dari perusahaan AI Xiaoice mengatakan bahwa salah satu alasan live commerce bisa berkembang pesat adalah aspek emosional yang dijalin antara streamer dengan penonton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com