Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Google: Ponsel Lipat Kian Banyak Dicari Orang Indonesia

Kompas.com - 19/10/2023, 14:42 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Google memublikasi hasil survei yang berjudul “Rise of Foldables: The Next Thing in Smartphone” dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Jakarta Selatan, Kamis (19/10/2023).

Hasil survei Google mengungkap bahwa masyarakat Indonesia memiliki minat yang tinggi terhadap smartphone model lipat, alias foldable phones.

Hal tersebut dibuktikan dari 56 persen pencarian Google Search dan YouTube Search di Indonesia didominasi oleh “ponsel lipat”.

“Ada minat yang cukup tinggi di segmen ini, tren dan brand yang berkecimpung di industri ponsel lipat ini juga semakin banyak. Ditambah, respons (ponsel lipat) di kalangan masyarakat pun cukup positif,” jelas Industry Head Tech and Auto Google, Abraham Hutagulung.

Baca juga: Aspek yang Dipertimbangkan Samsung Saat Mendesain Ponsel Lipat

Dalam kesempatan yang sama, Tech Industry Lead Google Indonesia, Stephanie Elizabeth juga mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia menyukai sesuatu yang baru.

Konsumen Indonesia itu suka dengan hal baru, seperti model ponsel lipat ini. Masyarakat Indonesia memiliki minat tinggi untuk mengeksplorasi inovasi teknologi baru,” jelas Stephanie saat menjelaskan hasil survei Google, Kamis (19/10/2023).

Apa yang dicari?

Sejalan dengan minat ponsel lipat yang tinggi, Google menemukan tiga kata kunci yang paling banyak dicari. Ketiganya adalah harga, kamera, dan dukungan jaringan 5G.

“Banyak konsumen Indonesia yang juga melakukan pencarian terkait spesifikasi HP flagship (kelas atas), seperti informasi harga, kamera, dan jaringan 5G,” imbuh Stephanie.

Namun, dari ketiga kata kunci, informasi harga ponsel menjadi topik yang paling banyak dicari. Sebanyak 38 persen pencarian di Google Search dan YouTube Search terdiri dari “harga ponsel lipat”.

Layar sekunder Samsung Galaxy Z Flip 5 bisa dipakai untuk balas pesan teks WhatsAppKOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Layar sekunder Samsung Galaxy Z Flip 5 bisa dipakai untuk balas pesan teks WhatsApp

Sementara itu, topik kedua yang paling banyak dicari adalah “kamera ultrawide”. Survei mencatat pencarian kata “kamera ultrawide” tumbuh 12 kali lebih besar dari kuartal I hingga kuartal III-2023 dibandingkan dengan 2021 di kuartal yang sama. Untuk kata kunci “HP 5G” tumbuh 1,8 kali lebih tinggi ketimbang 2021.

Tingginya minat masyarakat terhadap ponsel lipat juga mendorong Indonesia meraih peringkat ketiga sebagai negara yang paling banyak melakukan pencarian terkait foldable phone. Posisi pertama dan kedua masing-masing diboyong oleh Malaysia dan Singapura.

Minat beli ponsel lipat

Sejalan dengan pertumbuhan minat ponsel lipat yang positif, sebanyak 62 persen responden mengaku berencana beralih ke smartphone lipat saat ingin membeli ponsel baru.

Sebab, pola pembelian konsumen dimulai dari melakukan riset terlebih dulu di Google Search, misalnya mencari informasi harga. Lalu, pengguna akan mencari konten ulasan berbentuk video di YouTube. Jika yakin membeli perangkat lipat yang dipilih, konsumen akan kembali mencari promo di internet.

Jadi, semakin banyak konten di internet ataupun YouTube yang mengunggah soal ponsel lipat, minat beli masyarakat secara tidak langsung juga akan ikut tumbuh.

“Dengan banyaknya eksposure terhadap manfaat perangkat lipat di Google dan YouTube, kami yakin membantu pengguna membayangkan fitur apa saja yang ada di ponsel sehingga meningkatkan minat beli,” tambah Stephanie.

Sejauh ini, acuan informasi yang digunakan konsumen adalah artikel yang ditulis media berita dan layanan video ulasan di YouTube. Sebayak 84 persen konsumen mengaku setuju bahwa konten video di YouTube mampu mendorong mereka mempertimbangkan membeli ponsel lipat.

3 penyebab ponsel lipat diminati

Survei Google menemukan tiga faktor yang mendorong pertumbuhan ponsel lipat di Indonesia. Ketiga faktor tersebut mencakup inovasi (innovation), gaya hidup dan kenyamanan (lifestyle and convenience), dan produktivitas (producitivity).

“Konsumen sangat mengutamakan produktivitas dan kenyamanan, apalagi rata-rata orang Indonesia bermain smartphone lebih dari 5,7 jam setiap hari,” tambah Stephanie.

Faktor inovasi merujuk pada desain yang dimiliki oleh ponsel lipat. Kebaruan tersebut mendorong konsumen Indonesia ingin menggunakan foldable phones. Sebab, inovasi yang dihadirkan sejalan dengan gaya hidup dan kenyamanan yang ditawarkan.

Tech Industry Lead Google Indonesia, Stephanie Elizabeth saat menjabarkan hasil survei Google yang berjudul ?Rise of Foldables: The Next Thing in Smartphone? dalam sebuah acara yang diselenggarakan langsung di Jakarta Selatan pada Kamis (19/10/2023)KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Tech Industry Lead Google Indonesia, Stephanie Elizabeth saat menjabarkan hasil survei Google yang berjudul ?Rise of Foldables: The Next Thing in Smartphone? dalam sebuah acara yang diselenggarakan langsung di Jakarta Selatan pada Kamis (19/10/2023)

Stephanie mengilustrasikan bahwa ponsel lipat punya bodi yang lebih ringkas karena dapat dilipat, cocok dengan gaya generasi muda yang tidak ingin repot. Sejak kemunculan ponsel lipat, anak-anak muda di Indonesia kerap menjadikan ponsel lipat tersebut layaknya tas selempang.

"Ponsel lipat menjadi tipe ponsel yang juga masuk kategori lifestyle karena bisa dilipat, ringkas, mudah buat konten, appealing (tampilan) perangkat yang juga menarik. Banyak generasi muda yang memakai ponsel lipat seperti tas selempang," jelas Stephanie.

Aspek ringkas yang dimiliki ponsel lipat, baik yang model lipat vertikal layaknya buku, maupun horizontal (clamshell), dinilai mampu meningkatkan produktivitas pengguna.

Baca juga: 5 Fitur Unik Samsung Galaxy Z Flip 5, iPhone Mana Bisa

Pengguna bisa lebih fleksibel untuk melakukan multitasking dengan layar yang lebih lebar, dipermudah saat membuat konten, punya fungsi yang mirip tablet atau PC, dan sebagainya.

Menanggapi ketiga faktor di atas, Head of Team, PT. Samsung Electronics Indonesia, Lo Khing Seng juga mengatakan bahwa Samsung sudah berfokus pada tiga faktor di atas saat memperkenalkan ponsel lipat bikinannya, Galaxy Z Flip dan Galaxy Z Fold.

“Beberapa hal yang kami lakukan adalah menghadirkan fitur penunjang produktivitas, layar yang besar, ponsel dengan PC light, taskbar multi-tasking, S-Pen (pen digital/stylus) untuk mengekspresikan ide,” jelas Lo Khing Seng di kesempatan yang sama.

“Inovasi itu harus relevan dengan kebutuhan masyarkat Indonesia, tidak hanya aspek hardware, tetapi (didukung dengan) software yang mumpuni juga,” tambahnya.

Metodologi

Metodologi penelitian yang dilakukan menggunakan data dari Google Trends dari data pencarian Google Search dan YouTube Search. Perusahaan juga menggabungkan data tren tersebut dengan data pihak ketiga dari Data Reportal, Statista, dan Kantar Research.

Setelah mengumpulkan data pencarian, Google melakukan survei yang berlangsung secara daring (online). Periode penelitian dilakukan mulai Agustus—Oktober 2023, melibatkan sekitar 1.500 responden berusia 18–55 tahun.

Responden terbagi atas laki-laki dan perempuan sama rata yang berlokasi di Pulau Jawa (60 persen) dan luar Pulau Jawa (40 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com