Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Terbesar China Cabang AS Diserang Ransomware

Kompas.com - 11/11/2023, 07:58 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Jika korban membayar tebusan, penyerang atau peretas bakal memberikan kode untuk mendekripsi (membuka kunci) pada data-data yang terkunci di sistem komputer. Dalam melakukan penyerangan, peretas tidak bekerja sendirian.

Dikutip dari Makeuseof, LockBit beroperasi dalam bentuk Ransomware-as-a-Service (RaaS), yang mana peretas dan pengembang LockBit saling bekerja sama. Peretas membayar akses ke jenis Ransomware tertentu yang dibuat pengembang.

Untuk diketahui, LockBit bukan hanya dipakai sebagai nama untuk jenis Ransomware, melainkan juga dipakai sebagai identitas atau nama kelompok peretas yang mengembangkannya.

Sebagai Ransomware, LockBit terus dikembangkan hingga kini. Setelah generasi pertama muncul pada 2019, munculah LockBit 2.0 pada 2021 atau dikenal dengan LockBit Red.

Ransomware LockBit 2.0 tidak hanya dapat melakukan enkripsi file pada perangkat korban, tetapi juga dapat mentransfernya ke perangkat lain. Dengan model penyerangan seperti itu, LockBit 2.0 menjadi Ransomware yang lebih menakutkan dari generasi sebelumnya.

Setelah LockBit 2.0, kini muncul LockBit 3.0 atau dikenal dengan LockBit Black seperti serangan yang diduga menyerang bank BSI (Bank Syariah Indonesia) pada Mei lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com