Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sam Altman di Microsoft Belum Permanen, Bisa Balik ke OpenAI asal Direksi Mundur

Kompas.com - 21/11/2023, 11:32 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

Hal ini diungkap oleh sumber yang dekat dengan masalh ini sebagaimana dilaporkan Bloomberg.

Sutskever dianggap berperan penting dalam tindakan pemecatan Altman secara tiba-tiba. Namun, kini, ia menyesali perbuatannya.

“Saya sangat menyesali partisipasi saya dalam tindakan dewan,” tulis Sutskever dalam posting di X/Twitter, Senin.

"Saya tidak pernah bermaksud merugikan OpenAI. Saya menyukai semua yang telah kami bangun bersama dan saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyatukan kembali perusahaan," tulis Sutskever.

Microsoft siap terima karyawan yang resign berjamaah

Saat ini, Microsoft telah resmi merekrut eks-bos ChatGPT Sam Altman sebagai divisi kepala peneliti AI baru di Microsoft, bersama dengan Greg Brockman.

Namun, Microsoft juga mengaku siap menampung karyawan OpenAI yang resign berjamaah. Hal itu diungkap oleh CEO Microsoft Satya Nadella dalam sebuah wawancara pada Senin.

"Microsoft memilih untuk secara terang-terangan bermitra dengan OpenAI (dan) jelas itu bergantung pada orang-orang di OpenAI yang tetap berada di sana atau datang ke Microsoft," kata Nadella.

Baca juga: Pendiri Twitch Emmett Shear Jadi CEO Sementara OpenAI Gantikan Mira Murati

"Jadi, saya terbuka untuk kedua opsi tersebut. Saya berkomitmen pada OpenAI, Sam, Greg, dan semua karyawan," lanjut Nadella.

Nadella juga ditanya, apakah Microsoft selaku investor terbesar OpenAI memerlukan jatah kursi di dewan direksi OpenAI.

Bos Microsoft itupun menjawab, "Jelas ada sesuatu yang harus diubah dalam tata kelola manajemen – kami akan melakukan dialog yang baik dengan dewan mereka mengenai hal itu, dan menjalaninya seiring dengan perkembangannya".

Dilanda krisis internal

Semenjak memecat Sam Altman, OpenAI dilaporkan mengalami sejumlah krisis internal. Salah satunya soal investor yang mulai kabur.

Thrive Capital diperkirakan akan memimpin penawaran saham karyawan, sebuah kesepakatan yang akan memberi nilai OpenAI sebesar 86 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.327 triliun).

Hingga Minggu (19/11/2023), perusahaan tersebut belum mengirimkan uangnya dan mengatakan kepada OpenAI bahwa kepergian Altman akan mempengaruhi keputusan perusahaan.

Menurut sumber yang tahu masalah ini, beberapa investor OpenAI yang lain sedang mempertimbangkan untuk menurunkan nilai kepemilikan OpenAI mereka menjadi nol. Hal ini , bisa mempersulit perusahaan untuk mengumpulkan dana tambahan.

Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Mendadak Dipecat dari OpenAI

Bloomberg menyebut, kemungkinan langkah tersebut dirancang untuk menekan dewan direksi agar mengundurkan diri dan mengembalikan Altman ke OpenAI.

Minggu lalu, sebelum kabar pemecatan Sam Altman, saham OpenAI ditawarkan ke investor. Hal ini membuat OpenAI bernilai lebih dari 100 miliar dollar AS (kira-kira Rp 1.543 triliun).

Namun, pasar saham OpenAI itu tiba-tiba berkurang dan berhenti, setelah tersiar kabar bahwa Altman telah dipecat oleh dewan. Hal ini menyebabkan ratusan juta dollar transaksi pribadi tertunda, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (21/11/2023).

OpenAI sedianya merupakan perusahaan teknologi privat yang fokus di teknologi AI, seperti mengembangkan chatbot AI ChatGPT.

Sebagai perusahaan privat, OpenAI tidak terdaftar di bursa dan tidak menjual sahamnya kepada publik. Namun, OpenAI tetap mempertahankan kepemilikan pada sekelompok kecil pendiri, institusi, investor, dan karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com