Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya Kabel USB Murah dan Mahal

Kompas.com - 23/11/2023, 14:42 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Jika Anda mengetikkan kata kunci "kabel USB", "kabel USB C ke C" atau sejenisnya di kolom pencarian marketplace online, hasil pencarian akan menunjukkan berbagai macam produk dengan harga yang berbeda-beda.

Ada kabel USB dengan harga relatif murah dengan banderol puluhan ribu, belasan ribu, atau bahkan kurang. Ada juga yang jauh lebih mahal dengan harga mencapai ratusan ribu.

Baca juga: Kepanjangan USB, Pengertian, dan Fungsinya

Kira-kira apa yang membedakan kabel-kabel tersebut sehingga banderolnya bisa beragam? Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasannya, seperti dijelaskan berikut ini.

Beda kecepatan transfer data

Kabel serupa belum tentu kecepatannya sama. Sebab, meskipun tipe konektornya identik, misalnya sama-sama USB C ke C, atau A ke C, standar kecepatan transfer data yang digunakan bisa berbeda.

Misalnya, banyak kabel USB C berharga relatif murah yang terbatas di standar USB 2.0 dengan kecepatan maksimal hanya 480 Mbps (megabit per detik) atau 60 MB per detik (megabyte per detik).

Kabel-kabel dengan standar USB lebih tinggi menawarkan kecepatan transfer data lebih kencang pula, dan banderolnya biasanya lebih mahal.

Kecepatan masing-masing kabel ditentukan oleh standar USB yang didukung. Kabel USB 3.0 memiliki kecepatan transfer data maksimal sebesar 5 Gbps (625 MB per detik) atau dengan kata lain sepuluh kali lebih kencang dari kabel USB 2.0,

Dari label di ujung konektornya, kabel USB C ini memiliki standar kecepatan USB 3.1 Gen 2, yakni 10 Gbps atau 1.250 MB per detik.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Dari label di ujung konektornya, kabel USB C ini memiliki standar kecepatan USB 3.1 Gen 2, yakni 10 Gbps atau 1.250 MB per detik.
Kabel USB 3.1 meningkatkan kecepatan lebih jauh menjadi 10 Gbps (1.250 MB per detik), lalu USB 3.2 lebih tinggi lagi di angka 20 Gbps (2.500 MB per detik).

Penamaan standar kecepatan USB 3 ini mungkin membingungkan karena USB-IF selaku badan internasional penentu standar USB beberapa kali mengubah namanya.

Baca juga: Logo Baru USB-C Tampilkan Kecepatan Transfer Data dan Daya

USB 3.0 kini menjadi USB 3.2 Gen 1, USB 3.1 menjadi USB 3.2 Gen 2x1, lalu USB 3.2 menjadi USB 3.2 Gen 2x2. Belum lagi tak semua standar kecepatan itu berlaku untuk semua jenis konektor.

Ada yang bisa ditemukan di semua jenis, tapi ada juga yang cuma bisa didapatkan di USB C. Perbedaan antara tiga jenis standar USB 3 bisa dilihat dalam tabel yang dihimpun dari situs Kingston di bawah.

Penjelasan soal nama standar-standar USB 3 yang beberapa kali berubah, dan perbedaan kecepatannya.Kingston Penjelasan soal nama standar-standar USB 3 yang beberapa kali berubah, dan perbedaan kecepatannya.

Sebenarnya ada standar baru bernama USB 4 yang menawarkan kecepatan tertinggi di angka 40 Gbps (5.000 MB per detik). Namun, ketersediaan kabel maupun perangkat yang mendukungnya masih belum terlalu banyak, di samping harganya masih mahal.

Ada juga Thunderbolt yang sama-sama bertipe konektor USB C, tapi sebenarnya menggunakan interface berbeda. Kabel Thunderbolt kompatibel dengan perangkat USB C, tapi perangkat Thunderbolt hanya bisa digunakan dengan kabel Thunderbolt.

Baca juga: Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Colokan Thunderbolt dan USB-C

Untuk mempermudah pencarian kabel yang dibutuhkan, Anda bisa
mengetikkan angka kecepatan yang didukungnya saja di kolom kata kunci, misalnya "kabel USB C 10 gbps". Hasilnya pun akan lebih relevan.

Kecepatan transfer data kabel USB menjadi penting apabila Anda akan menggunakannya dengan perangkat berkecepatan tinggi, misalnya SSD eksternal. Sebab, kecepatan kabel (dan port USB di komputer) harus bisa mengimbangi speed SSD agar bisa bekerja maksimal.

Apabila SSD eksternal yang mampu mentransfer data 1.000 MB per detik dipasang dengan kabel USB 2.0 atau terhubung ke konektor USB 2.0, maka kecepatan transfer datanya pun akan terpangkas jauh menjadi hanya 60 MB per detik.

Beda daya listrik yang bisa disalurkan

Kabel USB C ke USB C ini mendukung daya hingga 240 watt, tapi kecepatan transfer datanya hanya sesuai standar USB 2.0 atau 480 Mbps. manhattanproducts.us Kabel USB C ke USB C ini mendukung daya hingga 240 watt, tapi kecepatan transfer datanya hanya sesuai standar USB 2.0 atau 480 Mbps.
Selain kecepatan transfer data, perbedaan lain dari kabel-kabel USB mencakup besarnya daya listrik yang bisa disalurkan. Ini antara lain ditentukan oleh standar USB yang digunakan.

Standar USB 2.0 mensyaratkan voltase maksimum 5V dan arus maksimum 500 mA dengan total daya 2,5 watt. USB 3.0 lebih tinggi dengan 5V 900 mA (4,5 watt).

Namun, standar kecepatan transfer data USB tidak serta merta mencerminkan dukungan daya maksimal karena lebih ditentukan oleh masing-masing kabel yang bersangkutan.

Ada kabel yang hanya memiliki kecepatan transfer data hanya sesuai standar USB 2.0 (480 Mbps), tapi sanggup menyalurkan daya hingga 100 watt.

Kecepatan transfer dan dukungan daya dari kabel USB C antara lain ditentukan dari konfigurasi pin di ujung konektor dan pin mana saja yang digunakan untuk dua keperluan tersebut.

Baca juga: Punya USB C, Bolehkah iPhone 15 Di-charge dengan Kabel Android?

Harga kabel bervariasi tergantung kecepatan transfer data dan besarnya daya yang bisa disalurkan. Kabel-kabel termahal biasanya mendukung kecepatan transfer data paling tinggi dan daya yang besar pula.

Kabel seperti ini berukuran lebih tebal karena kawat-kawat logam di dalamnya lebih besar pula, dan memiliki insulasi lebih baik sehingga mampu menyalurkan daya listrik tinggi tanpa overheating.

Standar-standar penyaluran daya via interface USB. Standar USB Power Delivery terbaru memungkinkan daya hingga 240 watt, tapi harus didukung pula oleh kabel yang sesuai. Wikipedia Standar-standar penyaluran daya via interface USB. Standar USB Power Delivery terbaru memungkinkan daya hingga 240 watt, tapi harus didukung pula oleh kabel yang sesuai.

Masing-masing kabel bisa menyalurkan daya dalam jumlah berbeda. Untuk kabel USB C yang mendukung protokol Power Delivery (USB PD), daya yang disalurkan dapat mencapai 20V 5A atau 100 watt untuk spesifikasi USB PD 3.0.

Dengan spesifikasi USB PD 3.1 yang dirilis pada 2021, jumlah daya yang bisa disalurkan lewat kabel USB C akan meningkat lebih jauh hingga dua kali lipat, mencapai 48V 5A atau 240 watt.

Kabel USB yang terdapat di dalam kemasan ponsel biasanya sudah disesuaikan dengan kapasitas daya dari charger dan unit ponsel. Jika ponsel dan charger mendukung fast charging 45 watt, maka kabel bawaannya pun dipastikan sanggup menyalurkan daya sebesar itu.

Seperti juga transfer data, kecepatan charging perangkat akan menurun apabila pengguna memasangkan charger dan ponsel berdaya tinggi dengan kabel yang hanya sanggup menyalurkan daya rendah.

Beda kualitas konstruksi

Hasil pemindaian X-ray CT Scan dari 4 kabel USB C oleh Lumafield. Kabel termurah yang posisinya kedua dari kanan memiliki konstruksi terburuk dengan jumlah pin konektor hanya sedikit dan cuma sebagian yang terhubung ke serat kabel. Sebaliknya, kabel USB C buatan Apple, paling kiri, memiliki konstruksi yang paling kompleks serta spesifikasi paling tinggi pula. www.lumafield.com Hasil pemindaian X-ray CT Scan dari 4 kabel USB C oleh Lumafield. Kabel termurah yang posisinya kedua dari kanan memiliki konstruksi terburuk dengan jumlah pin konektor hanya sedikit dan cuma sebagian yang terhubung ke serat kabel. Sebaliknya, kabel USB C buatan Apple, paling kiri, memiliki konstruksi yang paling kompleks serta spesifikasi paling tinggi pula.

Selain dua hal di atas, kabel-kabel USB juga bisa memiliki perbedaan dalam hal kualitas komponen dan konstruksi yang digunakan. Klaim pembuatnya mengenai kecepatan dan penyaluran daya pun belum tentu sesuai dengan kenyataan.

Perusahaan CT scan industrial Lumafield, misalnya memindai beberapa kabel USB C dengan harga murah hingga mahal dengan X-ray CT Scanner. Dari sini ditemukan bahwa masing-masing kabel ternyata memiliki rangkaian internal yang sangat berbeda.

Kabel murah hanya memiliki sedikit pin konektor, itu pun tak semuanya tersambung ke jalur yang sesuai di kabel. Spesifikasinya yang menyatakan kecepatan transfer "10 Gbps" juga tidak bisa dicapai, melainkan hanya mentok di kisaran 480 Mbps.

Sebaliknya, dua kabel lain yang berharga lebih mahal memiliki kualitas konstruksi lebih tinggi dan kemampuannya sesuai dengan klaim sang pembuat.

Baca juga: Apakah Tipe USB yang Paling Banyak Dipakai di Indonesia Saat Ini?

Kabel termahal yang dipindai Lumafield, yakni kabel Thunderbolt 4 (USB-C) Pro buatan Apple dengan banderol mencapai 129 dollar AS atau Rp 2 juta, memiliki kualitas komponen dan konstruksi terbaik.

Di balik cangkang luarnya yang berbahan plastik terdapat pelindung berbahan logam. Di dalam ujung konektor bahkan terdapat papan PCB 10-layer berukuran mini. Ke-24 konektornya terhubung ke PCB ini secara independen.

Ada juga kabel USB yang mampu meneruskan sejumlah besar daya serta memiliki kecepatan transfer tinggi, seperti kabel USB C ke USB C ini yang memiliki standar 20 Gbps serta Power Delivery 100 watt. Orico Ada juga kabel USB yang mampu meneruskan sejumlah besar daya serta memiliki kecepatan transfer tinggi, seperti kabel USB C ke USB C ini yang memiliki standar 20 Gbps serta Power Delivery 100 watt.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizchina, kabel Apple pun benar mampu menyalurkan daya hingga 100 watt serta memiliki kecepatan transfer data maksimal mencapai 40 Gbps, sesuai dengan standar Thunderbolt 4/ USB 4 yang diklaimnya.

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa produk-produk kabel USB memiliki kualitas dan kemampuan yang beragam walaupun tipe konektornya identik, misalnya sama-sama USB A ke C atau USB C ke C.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kabel dengan kemampuan peyaluran daya tinggi memiliki kecepatan transfer data yang kencang pula. Banyak kabel yang sanggup menyalurkan daya tinggi, tapi kecepatan transfer datanya hanya setara USB 2.0.

Kabel dengan transfer data kencang sekaligus daya tinggi biasanya berharga paling mahal dan bentuk fisiknya lebih tebal sehingga agak kaku. Selain itu, panjang kabel juga mempengaruhi harga. Semakin panjang, maka semakin mahal harganya untuk tipe yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com