KOMPAS.com - Backup data atau mencadangkan data merupakan salah satu tindakan yang penting untuk dikuasai di tengah masifnya pemanfaatan teknologi informasi. Oleh karena itu, pengguna kiranya perlu mengetahui cara backup data dan manfaatnya.
Cara backup data sangat dibutuhkan pengguna, terutama ketika hendak mengamankan data di komputer atau perangkat lain supaya tidak hilang atau mengalami kerusakan. Kehilangan data bisa dibilang merupakan masalah yang bakal merepotkan pengguna.
Baca juga: Pengertian LAN Card, Lengkap dengan Komponen, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya
Jika data itu bersifat penting, pengguna perlu senantiasa membuat salinannya di perangkat lain, sehingga memiliki cadangan yang dapat dipulihkan sewaktu-waktu terjadi kendala pada data utama.
Lantas, bagaimana cara backup data? Jika tertarik untuk mempelajari lebih lanjut, silakan simak penjelasan di bawah ini mengenai cara backup data.
Ada beberapa cara backup data yang bisa dilakukan pengguna. Misalnya, pengguna bisa memanfaatkan beberapa perangkat keras eksternal untuk menyalin dan membuat cadangan data di komputer.
Selain itu, pengguna juga bisa memanfaatkan layanan Cloud untuk menyimpan data secara online. Adapun penjelasan dari masing-masing cara backup data yang bisa dilakukan pengguna adalah sebagai berikut.
Cara backup data yang pertama adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan Hard Disk atau Hard Drive eksternal. Saat ini, terdapat dua jenis Hard Disk eksternal yang tersedia, yakni HDD (Hard Disk Drives) dan SSD (Solid State Drives).
Untuk mencadangkan data menggunakan Hard Disk eksternal, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Adapun cara backup data melalui Hard Disk eksternal adalah sebagai berikut:
Menggunakan software backup bawaan komputer
Sebagian besar komputer dilengkapi dengan software yang secara otomatis akan mencadangkan file ke perangkat penyimpanan eksternal. Dengan software itu, saat Hard Disk eksternal terhubung di komputer, proses backup data bakal berjalan otomatis.
Software backup bawaan ini salah satu contohnya seperti aplikasi Time Machine yang terdapat di komputer berbasis MacOS (Mac).
Menyalin file secara manual
Untuk backup data, pengguna juga bisa menyalin file dari komputer atau perangkat lain ke Hard Disk eksternal secara manual. Menyalin data secara manual ini bisa lebih banyak memakan waktu.
Cara backup data yang kedua adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan eksternal Flash Drive atau biasa dikenal sebagai Flash Disk. Perangkat ini lebih kecil dan mudah dibawa dibanding Hard Disk eksternal.
Untuk backup data di Flash Disk, pengguna tinggal menghubungkannya ke port USB yang tersedia di komputer. Setelah terhubung dan terbaca di komputer, pengguna bisa mulai menyalin data ke Flash Disk.
Ketiga, pengguna bisa menggunakan layanan penyimpanan Cloud untuk backup data. Cloud merupakan layanan penyimpanan data secara online di server. Layanan ini tak membutuhkan perangkat penyimpanan eksternal.
Pengguna bisa menyimpan berbagai jenis data di layanan Cloud, seperti foto, dokumen, video, dan masih banyak lagi. Data yang dicadangkan di Cloud bisa diakses dengan mudah, kapan pun dan dimana pun, asalkan memiliki koneksi internet.
Layanan penyimpanan Cloud biasanya akan menawarkan pada pengguna sejumlah ruang penyimpanan terbatas di server mereka secara gratis. Jika ingin menambah ruang penyimpanan, pengguna bakal diminta untuk berlangganan layanan Cloud.
Ada banyak layanan Cloud yang menyediakan penyimpanan data secara online. Beberapa di antaranya seperti Google Drive, iCloud, Dropbox, Backblaze, iDrive, dan Microsoft OneDrive.
Dikutip dari Upguard, pengguna bisa juga mencadangkan data dengan menggunakan Anda dapat mencadangkan data Anda dengan layanan online backup service. Layanan ini dapat
mengenkripsi file, menjadwalkan pencadangan rutin, dan menyimpan file di lokasi yang aman.
Baca juga: Pengertian Storage Device, Lengkap dengan Jenis, Tipe, Contoh, dan Fungsinya
Cara backup data yang kelima adalah menggunakan Network Attached Storage (NAS). NAS adalah server khusus yang menyediakan penyimpanan data dan berbagi data dalam jaringan komputer.
Pencadangan data ini biasanya dipakai dalam bisnis. NAS dirancang untuk selalu aktif dan terhubung dalam jaringan, sehingga pengguna dapat mengakses data kapan saja dan dari mana saja.
Backup data dengan NAS memiliki sejumlah keunggulan. Dengan menggunakan NAS, data akan disimpan di server khusus, yang berarti tidak rentan terhadap risiko yang sama seperti komputer.
Misalnya, jika komputer mengalami gangguan atau terinfeksi malware, data akan tetap aman di NAS. Perangkat NAS juga dilengkapi dengan sejumlah fitur keamanan, seperti perlindungan kata sandi dan enkripsi, yang membantu menjaga data tetap aman.
Itulah beberapa cara backup data yang perlu diketahui. Dengan mengetahui cara-cara di atas, pengguna bisa lebih mudah dalam membuat cadangan data di perangkat penyimpanan lain, sehingga bisa dipulihkan sewaktu-waktu.
Lantas, sebenarnya apakah manfaat dari backup data? Ada beberapa manfaat backup data yang penting untuk diketahui. Misalnya, dengan backup data, pengguna bisa mencegah timbulnya masalah kehilangan data di komputer atau perangkat lainnya akibat berbagai faktor
Untuk lebih lengkapnya, adapun beberapa manfaat backup data yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.
Backup data membantu mencegah kehilangan data yang berharga akibat kegagalan perangkat keras, serangan virus, atau kesalahan pengguna. Dengan backup, data dapat dipulihkan jika terjadi kejadian yang merugikan.
Proses backup memungkinkan pemulihan cepat setelah kehilangan data. Dengan memiliki salinan data, organisasi atau individu dapat mengurangi waktu pemulihan yang cukup lama.
Backup menyediakan lapisan perlindungan tambahan dari serangan malware. Jika data terkena serangan malware, salinan data yang tidak terpengaruh dapat digunakan kembali dengan kondisi yang normal.
Dalam kasus kerusakan perangkat keras seperti hard drive atau server yang rusak, backup bisa menjadi penyelamat. Data yang telah dicadangkan di media lain dapat dipulihkan kembali, sehingga pengguna tidak kehilangan informasi penting.
Backup dapat membantu memelihara konsistensi data dengan menyimpan salinan terbaru dari informasi yang ada. Backup dapat memastikan bahwa versi terbaru dari file atau dokumen dapat diakses dan dipulihkan sesuai kebutuhan.
Kesalahan tindakan pengguna dalam hal mengelola data seperti menghapus file secara tidak sengaja dapat diatasi dengan menggunakan backup. Data yang hilang dapat dipulihkan dari salinan terakhir yang tersedia.
Dengan memiliki sistem backup yang baik, perusahaan dapat beroperasi lebih efisien karena tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mencari data yang hilang. Backup menyediakan akses cepat dan mudah terhadap data yang dibutuhkan.
Baca juga: 9 Layanan Cloud Storage Gratis Alternatif Google Drive
Backup data bermanfaat juga untuk mengurangi kerugian operasional pada organisasi atau perusahaan saat kehilangan data. Data yang hilang dapat dipulihkan kembali secara cepat dan efisien melalui data yang sudah dicadangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.