Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Manfaat Backup Data yang Perlu Diketahui dan Cara Melakukannya

Kompas.com - 21/01/2024, 16:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Pengguna kiranya penting untuk mengetahui manfaat backup data dan cara melakukannya. Backup data merupakan salah satu tindakan yang umum diketahui saat ini. Meski telah umum, beberapa pengguna mungkin belum perhatian terhadap backup data.

Padahal, backup data merupakan tindakan yang cukup penting dilakukan, terutama untuk menghindari terjadinya kehilangan data yang penting. Lantas, sebenarnya apa manfaat dari backup data?

Baca juga: Pengertian Storage Device, Lengkap dengan Jenis, Tipe, Contoh, dan Fungsinya

Manfaat backup data

Ada beberapa manfaat backup data yang penting untuk diketahui. Misalnya, dengan backup data, pengguna bisa mencegah timbulnya masalah kehilangan data di komputer atau perangkat lainnya akibat berbagai faktor

Untuk lebih lengkapnya, adapun beberapa manfaat backup data yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.

1. Mencegah kehilangan data

Backup data membantu mencegah kehilangan data yang berharga akibat kegagalan perangkat keras, serangan virus, atau kesalahan pengguna. Dengan backup, data dapat dipulihkan jika terjadi kejadian yang merugikan.

2. Memulihkan data dengan cepat

Proses backup memungkinkan pemulihan cepat setelah kehilangan data. Dengan memiliki salinan data, organisasi atau individu dapat mengurangi waktu pemulihan yang cukup lama.

3. Melindungi dari serangan malware

Backup menyediakan lapisan perlindungan tambahan dari serangan malware. Jika data terkena serangan malware, salinan data yang tidak terpengaruh dapat digunakan kembali dengan kondisi yang normal.

4. Melindungi dari kerusakan perangkat keras

Dalam kasus kerusakan perangkat keras seperti hard drive atau server yang rusak, backup bisa menjadi penyelamat. Data yang telah dicadangkan di media lain dapat dipulihkan kembali, sehingga pengguna tidak kehilangan informasi penting.

5. Memelihara konsistensi data terbaru

Backup dapat membantu memelihara konsistensi data dengan menyimpan salinan terbaru dari informasi yang ada. Backup dapat memastikan bahwa versi terbaru dari file atau dokumen dapat diakses dan dipulihkan sesuai kebutuhan.

6. Melindungi data dari kesalahan tindakan pengguna

Kesalahan tindakan pengguna dalam hal mengelola data seperti menghapus file secara tidak sengaja dapat diatasi dengan menggunakan backup. Data yang hilang dapat dipulihkan dari salinan terakhir yang tersedia.

7. Meningkatkan efisiensi operasional

Dengan memiliki sistem backup yang baik, perusahaan dapat beroperasi lebih efisien karena tidak perlu menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mencari data yang hilang. Backup menyediakan akses cepat dan mudah terhadap data yang dibutuhkan.

8. Mengurangi kerugian operasional

Backup data bermanfaat juga untuk mengurangi kerugian operasional pada organisasi atau perusahaan saat kehilangan data. Data yang hilang dapat dipulihkan kembali secara cepat dan efisien melalui data yang sudah dicadangkan.

Itulah penjelasan mengenai beberapa manfaat backup data. Perlu diketahui, dalam backup data, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Lantas, bagaimana cara backup data? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah langkah-langkah backup data.

Cara backup data

1. Menggunakan Hard Disk eksternal

Cara backup data yang pertama adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan Hard Disk atau Hard Drive eksternal. Saat ini, terdapat dua jenis Hard Disk eksternal yang tersedia, yakni HDD (Hard Disk Drives) dan SSD (Solid State Drives).

Untuk mencadangkan data menggunakan Hard Disk eksternal, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan. Adapun cara backup data melalui Hard Disk eksternal adalah sebagai berikut:

Menggunakan software backup bawaan komputer

Sebagian besar komputer dilengkapi dengan software yang secara otomatis akan mencadangkan file ke perangkat penyimpanan eksternal. Dengan software itu, saat Hard Disk eksternal terhubung di komputer, proses backup data bakal berjalan otomatis.

Software backup bawaan ini salah satu contohnya seperti aplikasi Time Machine yang terdapat di komputer berbasis MacOS (Mac).

Menyalin file secara manual

Untuk backup data, pengguna juga bisa menyalin file dari komputer atau perangkat lain ke Hard Disk eksternal secara manual. Menyalin data secara manual ini bisa lebih banyak memakan waktu.

2. Menggunakan Flash Disk

Cara backup data yang kedua adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan eksternal Flash Drive atau biasa dikenal sebagai Flash Disk. Perangkat ini lebih kecil dan mudah dibawa dibanding Hard Disk eksternal.

Untuk backup data di Flash Disk, pengguna tinggal menghubungkannya ke port USB yang tersedia di komputer. Setelah terhubung dan terbaca di komputer, pengguna bisa mulai menyalin data ke Flash Disk.

Baca juga: 5 Aplikasi Alternatif iCloud buat Backup Data di iPhone atau iPad, Ada GDrive dan Dropbox

3. Menggunakan layanan penyimpanan Cloud

Ketiga, pengguna bisa menggunakan layanan penyimpanan Cloud untuk backup data. Cloud merupakan layanan penyimpanan data secara online di server. Layanan ini tak membutuhkan perangkat penyimpanan eksternal.

Pengguna bisa menyimpan berbagai jenis data di layanan Cloud, seperti foto, dokumen, video, dan masih banyak lagi. Data yang dicadangkan di Cloud bisa diakses dengan mudah, kapan pun dan dimana pun, asalkan memiliki koneksi internet.

Layanan penyimpanan Cloud biasanya akan menawarkan pada pengguna sejumlah ruang penyimpanan terbatas di server mereka secara gratis. Jika ingin menambah ruang penyimpanan, pengguna bakal diminta untuk berlangganan layanan Cloud.

Ada banyak layanan Cloud yang menyediakan penyimpanan data secara online. Beberapa di antaranya seperti Google Drive, iCloud, Dropbox, Backblaze, iDrive, dan Microsoft OneDrive.

4. Menggunakan layanan online backup service

Dikutip dari Upguard, pengguna bisa juga mencadangkan data dengan menggunakan Anda dapat mencadangkan data Anda dengan layanan online backup service. Layanan ini dapat
mengenkripsi file, menjadwalkan pencadangan rutin, dan menyimpan file di lokasi yang aman.

5. Menggunakan Network Attached Storage

Cara backup data yang kelima adalah menggunakan Network Attached Storage (NAS). NAS adalah server khusus yang menyediakan penyimpanan data dan berbagi data dalam jaringan komputer.

Pencadangan data ini biasanya dipakai dalam bisnis. NAS dirancang untuk selalu aktif dan terhubung dalam jaringan, sehingga pengguna dapat mengakses data kapan saja dan dari mana saja.

Backup data dengan NAS memiliki sejumlah keunggulan. Dengan menggunakan NAS, data akan disimpan di server khusus, yang berarti tidak rentan terhadap risiko yang sama seperti komputer.

Misalnya, jika komputer mengalami gangguan atau terinfeksi malware, data akan tetap aman di NAS. Perangkat NAS juga dilengkapi dengan sejumlah fitur keamanan, seperti perlindungan kata sandi dan enkripsi, yang membantu menjaga data tetap aman.

Itulah beberapa cara backup data yang perlu diketahui. Dengan mengetahui manfaat dan cara backup data, pengguna bisa lebih memahami mengenai pentingnya tindakan backup data. Di masa sekarang, data menjadi bagian yang sangat penting untuk pekerjaan pengguna.

Jika tidak dicadangkan, pengguna bisa kerepotan saat data hilang atau rusak. Oleh karena itu, untuk menghindari kehilangan atau kerusakan data, pengguna senantiasa perlu melakukan backup data.

Sebagai informasi tambahan, untuk menambah wawasan mengenai backup data, pengguna penting juga mengetahui tentang beberapa hal dasar yang terkait seperti pengertian backup data dan jenis-jenisnya.

Pengertian backup data

Pertama-tama, apa yang dimaksud dengan backup data? Untuk diketahui, backup data adalah tindakan atau proses untuk membuat cadangan atau salinan data yang terdapat pada sebuah komputer atau perangkat lainnya.

Dalam tindakan backup data, salinan data dari sebuah komputer atau perangkat lainnya itu akan disimpan pada perangkat penyimpanan yang lokasinya terpisah (perangkat penyimpanan eksternal) atau media penyimpanan lain yang berbeda seperti Cloud.

Tindakan backup data memiliki tujuan utama, yaitu untuk melindungi data atau informasi penting milik pengguna dari masalah kehilangan data akibat kerusakan perangkat keras, kegagalan sistem, serangan malware, atau kesalahan tindakan.

Data yang sudah dicadangkan atau di-backup bakal lebih aman karena dapat dipulihkan sewaktu-waktu jika terjadi masalah kehilangan data. Proses backup melibatkan pembuatan salinan data yang dapat dipulihkan dengan mudah jika terjadi kejadian yang merugikan.

Proses mencadangkan data atau backup data dapat dilakukan secara berkala, seperti harian, mingguan, atau bulanan, bergantung kebutuhan pengguna dan tingkat kepentingan data. Itulah pengertian backup data.

Jenis-jenis backup data

Perlu diketahui, backup data terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasar metodenya. Lantas, apa saja jenis backup data? Dikutip dari laman Tech Target, adapun penjabaran jenis-jenis backup data adalah sebagai berikut.

1. Full backup

Full backup adalah backup yang berjalan dengan membuat salinan semua data yang tersedia dalam satu proses. Metode ini memberikan tingkat pemulihan yang tinggi karena seluruh data dapat dipulihkan dari satu salinan.

Akan tetapi, metode full backup memerlukan waktu yang cukup lama dan ruang penyimpanan yang besar. Oleh karena itu, metode full backup biasanya hanya dilakukan secara periodik, tidak setiap waktu.

2. Incremental backup

Jenis backup data ini mencakup metode backup yang hanya mencadangkan data terbaru atau yang telah berubah sejak tindakan full backup terakhir. Metode ini dapat menghemat waktu dan lebih efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan.

3. Differential backup

Differential backup adalah backup yang berjalan dengan mencadangkan data yang telah berubah sejak tindakan full backup terakhir. Metode ini memungkinkan pemulihan berjalan lebih cepat karena hanya memerlukan data dari full backup dan differential backup terakhir.

Meski pemulihan akan berjalan lebih cepat, metode ini bakal lebih banyak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar seiring waktu.

4. Synthetic full backup

Synthetic full backup adalah variasi dari metode differential backup. Dalam metode ini, terdapat tindakan yang akan menghasilkan full backup tambahan, yang didasarkan pada data dari full backup asli dan data yang diambil dari incremental backup.

5. Hot backup

Hot backup merupakan metode untuk membuat data akan tetap tersedia dan bisa diakses oleh pengguna selama proses pembaruan pencadangan berlangsung. Metode ini dipakai untuk menghindari waktu tidak aktif pengguna dan kehilangan produktivitas.

Baca juga: Komponen Komputer: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Fungsinya

Risiko menjalankan hot backup adalah jika pengguna mengubah data saat backup berlangsung, salinan backup yang dihasilkan mungkin bakal tidak cocok dengan keadaan atau kondisi data terakhir hasil ubahan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com