Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Galaxy AI di S24 Series, Samsung Ingin Tingkatkan Pengalaman dan Privasi Pengguna

Kompas.com - 22/01/2024, 11:00 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2024 ini menjadi momentum kelahiran Galaxy AI, serangkaian teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan Samsung untuk smartphone.

Galaxy AI debut di lini ponsel flagship Galaxy S24 series. Adapun fitur Galaxy AI yang hadir meliputi Live Translate, Note Assist, Circle to Search, Interpreter, hingga Generative Edit untuk foto.

Samsung menjadi perusahaan pertama yang benar-benar meng-highlight teknologi AI di smartphone-nya. Dengan ini, Samsung juga menciptakan set standar baru untuk smartphone flagship dengan Galaxy AI.

Hal itu dikarenakan, Galaxy AI hadir dengan dua prinsip utama, yaitu meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) dan mengedepankan privasi pengguna.

Baca juga: Galaxy AI di Samsung S24 Dipastikan Dukung Bahasa Indonesia

"Ketika kami mendesain Galaxy AI, user experience menjadi hal paling penting untuk dipertimbangkan, baik dari segi hardware, software, dan servis," kata Executive Vice President (EVP), Head of AI Team, Mobile eXperience Business, Samsung Electronics, YJ Kim saat sesi "AI Technology Roundtable" di Samsung Research America, Mountain View, California, bersama Jurnalis Kompas.com, Galuh Putri Riyanto dan beberapa awak media lain.

Executive Vice President (EVP), Head of AI Team, Mobile eXpereince Business, Samsung Electronics, YJ Kim buka-bukaan soal Galaxy AI di Samsung S24 series.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Executive Vice President (EVP), Head of AI Team, Mobile eXpereince Business, Samsung Electronics, YJ Kim buka-bukaan soal Galaxy AI di Samsung S24 series.
Samsung ingin Galaxy AI bisa memberikan manfaat lebih dan meningkatkan pengalaman penggunaan ponsel Samsung Galaxy S24, S24 Plus, dan S24 Ultra.

YJ Kim mengungkapkan, dalam aspek meningkatkan user experience, Galaxy AI fokus menambah nilai pada aspek produktivitas, komunikasi, dan kreasi. Ketiganya merupakan faktor utama dalam aspek pengalaman pengguna karena paling sering dimanfaatkan ketika menggunakan smartphone.

"Kami ingin membuat pengalaman keseharian pengguna yang sebelumnya 'basic/standar', menjadi lebih canggih dengan fungsionalitas tinggi," kata YJ Kim.

Baca juga: 7 Fitur Galaxy AI yang Debut di Trio Samsung Galaxy S24

Dari segi produktivitas, Samsung Galaxy AI membawa fitur Note AI dan Circle to Search.

Fitur AI Note Assist ini bisa membuat ringkasan, terjemahan, dan memperbaiki ejaan pada catatan di aplikasi Samsung Notes. Ada juga opsi "Auto format" di mana Galaxy AI akan mengubah format catatan pengguna menjadi bentuk poin-poin atau format notulen meeting.

Dengan Note Assist, pengguna bisa menghemat waktu merapikan isi catatannya bahkan menerjemahkan dan mendapatkan ringkasannya.

Pengguna juga bisa memanfaatkan fitur Circle to Search untuk mencari beragam hal berdasarkan input visual (foto/video) dengan instan dari galeri ponsel, platform media sosial, dan lainnya.

Pengguna hanya perlu menekan tombol home/beranda selama beberapa waktu untuk mengaktifkan Galaxy AI. Kemudian, pengguna tinggal melingkari, menggaris-bawahi, menyorot, atau menekan apa pun yang ada di layar Galaxy S24 Series.

@kompastekno Galaxy AI is here! here are 7 AI feature to level up user experience, productivity, and creativity. #samsungunpacked #samsungs24 #s24ultra #android #quickshare ? KPOP idol style / BLACKPINK style(1294476) - Burning Man

Untuk kreasi, Samsung Galaxy AI menawarkan, salah satunya fitur Generative Edit. Dengan Generative Edit Galaxy AI, pengguna Galaxy S24 series bisa menyelamatkan foto jadi yang dianggap kurang aesthetic karena angle tak pas, posisi subjek tak pas, hingga objek yang mengganggu.

Untuk menyesuaikan angle, pengguna biasanya memutar, menggeser foto agar angle pas. Namun, masalahnya, kadang, ada latar belakang foto yang mau tak mau terpotong. Di sinilah peran Generative edit, fitur ini bisa mengisi "kekosongan" di latar belakang dengan AI generatif.

Generative AI juga memungkinkan pengguna untuk memindahkan serta membesarkan/mengecilkan objek di dalam sebuah foto jadi.

Sebagai bentuk transparansi, Samsung menyematkan tanda air (watermark) berbentuk ikon bintang (Galaxy AI) serta keterangan "modified with Generative AI" di metadata. Hal ini dilakukan agar gambar yang diedit dengan Generative Edit tidak disalahgunakan.

Untuk komunikasi, Galaxy AI melahirkan fitur Live Translate, Interpreter, Chat Assist. Live Translate berfungsi sebagai penerjemah suara dan teks dua arah yang berfungsi secara real-time pada panggilan telepon konvensional.

Sementara fitur Interpreter memungkinkan dua orang melakukan percakapan secara langsung dalam dua bahasa yang berbeda, misalnya Korea dan Inggris. Nantinya, percakapan akan diterjemahkan secara instan via tampilan split-screen pada perangkat.

Chat Assist Fitur AI ini menawarkan opsi terjemahan, rekomendasi gaya penulisan teks, hingga perbaikan ejaan dan tata bahasa pada teks di Google Message, WhatsApp, dan e-mail.

Skema on-device demi privasi

Samsung hadirkan Galaxy AI dengan kontrol pengguna. Pengguna bisa aktifkan opsi process data only on device. Bila opsi ini diaktifkan, maka data untuk fitur Galaxy AI akan diproses di ponsel, tidak dibagikan online. KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Samsung hadirkan Galaxy AI dengan kontrol pengguna. Pengguna bisa aktifkan opsi process data only on device. Bila opsi ini diaktifkan, maka data untuk fitur Galaxy AI akan diproses di ponsel, tidak dibagikan online.
Pada aspek komunikasi, beberapa percakapan pengguna mengandung informasi personal atau hal-hal sensitif yang seharusnya tetap berada di antara pengguna dan lawan bicara. Maka dari itu, Samsung menerapkan skema on-device pada fitur Live Translate dan Interpreter.

"Kami ingin menghadirkan safe and secure Galaxy AI on-device, yang siap digunakan pengguna di mana data pengguna akan diproses langsung di ponsel," kata YK Kim.

Baca juga: Menjajal Samsung Galaxy S24 Ultra, Punya Kamera Baru dan AI

Sebagai on-device Galaxy AI, Live Translate dan Interpreter terimplementasi secara langsung dalam telepon, sehingga proses penerjemahan pun juga terjadi di dalam smartphone. Jadi, tidak ada percakapan pengguna yang dibagikan online, seperti di server cloud, misalnya.

Benefit lain skema on-device, pengguna bisa menggunakan fitur Galaxy AI Live Translate dan Interpreter tanpa koneksi internet dan tak perlu download aplikasi tambahan apa pun. Namun, pengguna harus mengunduh paket bahasa sesuai kebutuhannya.

Untuk menambah layer privasi, Samsung menyediakan opsi "process data only on device". Bila opsi ini diaktifkan, maka data untuk fitur Galaxy AI akan diproses di ponsel. Walau Samsung menyebut pada beberapa fitur Galaxy AI, pemrosesan data secara online dibutuhkan untuk memberikan hasil yang optimal.

Pakai Samsung Gauss dan Google Gemini

Model AI generatif Samsung Gauss diumumkan di Samsung AI Forum 2023Samsung Model AI generatif Samsung Gauss diumumkan di Samsung AI Forum 2023
YJ Kim mengungkapkan, kemampuan Galaxy AI ini dibekingi oleh model bahasa besar (Large Language Model/LLM) yang dikembangkan oleh Samsung sendiri, serta hasil kolaborasi dengan partner, salah satunya adalah Google.

Dari internet Samsung, Galaxy AI mengandalkan Samsung Gauss Language. Model AI generatif yang baru dirilis Samsung November 2023 ini dapat memahami bahasa manusia dan bisa menghasilkan jawaban.

Menurut Samsung, model AI ini bisa meningkatkan produktivitas karena bisa membantu aneka tugas seperti membuat e-mail, mengedit dan meringkas dokumen, hingga menerjemahkan bahasa.

Google akhirnya resmi meluncurkan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbarunya, bernama Gemini pada Rabu (6/12/2023). Gemini hadir dalam tiga tingkatan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien. Google Google akhirnya resmi meluncurkan model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terbarunya, bernama Gemini pada Rabu (6/12/2023). Gemini hadir dalam tiga tingkatan, yakni Gemini Ultra sebagai versi paling canggih, Gemini Pro sebagai versi menengah, dan Gemini Nano sebagai versi yang lebih efisien.
Galaxy AI di Samsung S24 Series juga mengandalkan model AI Google Gemini, yaitu Gemini Nano dan Pro. Kedua model pembelajaran AI dari Google ini juga hadir di ponsel bikinan Google, Pixel 8 Series.

Gemini Nano memungkinkan ponsel untuk membuat berbagai pesan-pesan unik dan menggunakan aplikasi Google Messages dan Magic Compose tanpa membutuhkan koneksi internet.

Selain Gemini, Samsung Galaxy S24 Series juga ditenagai dengan LLM Google lainnya yang dinamai Imagen 2. Teknologi ini memungkinkan pengguna memakai berbagai fitur AI mumpuni khas Google di perangkat bikinan Samsung.

Salah satu aplikasi yang diuntungkan berkat Imagen 2 ini adalah aplikasi edit foto. Di Galaxy S24 Series, pengguna bisa memakai aplikasi tersebut untuk mengedit foto dan "mengisi" tempat-tempat kosong yang ada di dalam foto dengan objek sekitar yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com