Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Fitur Baru Flipside Instagram, Mirip “Second Account” tapi Tanggung

Kompas.com - 01/02/2024, 10:30 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Dalam jurnal bertajuk “Let me be at my funniest: Instagram users’ motivations for
using Finsta (a.k.a., fake Instagram)” karangan Jin Kang dan Lewen Wei (2018), setidaknya terdapat lima kebutuhan atau motivasi untuk menggunakan second account.

Lima kebutuhan itu antara lain, meliputi self-expression, social interaction, escapism, peeking, archiving. Self-expression merupakan kebutuhan untuk menunjukkan informasi yang lebih personal.

Social interaction adalah kebutuhan untuk berinteraksi dengan sekelompok orang tertentu. Escapism merupakan kebutuhan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kemudian, peeking merupakan kebutuhan untuk menjelajah konten.

Sementara itu, archiving adalah kebutuhan untuk mendokumentasikan kegiatan sehari-hari dan membuat ruang personal. Lima kebutuhan itulah yang membuat Flipside susah untuk menggantikan second account.

Baca juga: Instagram Flipside Meluncur, Indonesia Langsung Kebagian

Flipside tanggung dalam memenuhi kebutuhan akan second account

Berdasarkan penjelasan soal konsep Flipside dan second account di atas, Flipside bisa dibilang memiliki kemiripan dengan second account.

Misalnya, di sisi self-expression, Flipside IG dapat mewadahi pengguna untuk menunjukkan sisi dirinya yang berbeda dari profil utama dengan tetap menjaga privasi.

Kemudian, pada sisi social interaction, pengguna juga dapat menentukkan untuk hanya berinteraksi dengan orang-orang terdekat.

Meski mirip, kemampuan Flipside tanggung dalam memenuhi kebutuhan second account. Ada beberapa alasan kenapa kemampuan Flipside tanggung dan tidak dapat menggantikan kebutuhan penggunaan second account.

Pertama, profil Flipside masih lekat dengan profil utama. Di Flipside, pengguna memang dapat membuat nama profil baru yang berbeda dari nama profil di profil utama. Namun, nama profil baru itu justru tak muncul dalam interaksi.

Misalnya, saat pengguna menambahkan seseorang untuk bisa bergabung dengan profil Flipside-nya, notifikasi bahwa orang itu telah ditambahkan pengguna tetap memunculkan nama profil utama pengguna, bukan nama profil baru.

Kemudian, dalam interaksi di kolom komentar unggahan Flipside, nama profil utama pengguna juga tetap dimunculkan saat berkomentar.

Jadi, keberadaan unsur-unsur profil asli membuat profil Flipside tak benar-benar menjadikan diri pengguna yang berbeda seperti pada second account.

Alasan yang kedua adalah profil Flipside tidak dapat dipakai buat menjelajah konten. Kebutuhan akan peeking tidak dapat diwadahi oleh profil Flipside. Pengguna tak dapat menjelajahi konten di Explore yang disukainya secara khusus lewat profil Flipside.

Penjelajahan konten hanya terbatas pada konten-konten yang diunggah oleh akun dengan profil Flipside lainnya. Untuk menjelajah konten di akun pengguna lain atau di halaman Explore, pengguna masih tetap butuh beralih ke profil utama dulu.

Selanjutnya, alasan yang ketiga adalah profil Flipside kurang menyediakan kemampuan interaksi. Di Flipside, kemampuan interaksinya terbatas. Misalnya, untuk berinteraksi, pengguna dan orang lain harus saling berteman atau follow dulu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com