Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin "To The Moon", FBI Peringatkan Bahaya Scam Kripto

Kompas.com - 13/03/2024, 11:04 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Gadget 360

KOMPAS.com - Harga Bitcoin masih terus meroket alias "to the moon" dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan tembus rekor baru 72.886 dollar AS (sekitar Rp 1,13 miliar) per kepingnya pada Senin (11/3/2024) pagi.

Di tengah harga Butcoin yang meroket, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) memperingatkan bahaya penipuan (scam) kripto dalam laporan terbarunya.

Dalam laporan bertajuk "Internet Crime Report 2023", FBI mencatat adanya peningkatan signifikan penipuan investasi kripto pada tahun 2023 dari segi jumlah, angka demografi korban, serta modus penipuan.

Dari segi jumlah, FBI mencatat, penipuan investasi berbasis mata uang kripto meningkat dari 2,57 miliar dollar AS (sekitar Rp 39,8 triliun) pada 2022 menjadi 3,94 miliar dollar AS (sekitar Rp 61 triliun) pada tahun 2023. Angka ini mewakilkan peningkatan jumlah scam kripto sebesar 53 persen pada 2023.

Baca juga: Raja Kripto Sam Bankman-Fried Terancam Penjara 115 Tahun

Pusat Pengaduan Kejahatan Internet (IC3) FBI melaporkan ada 880.418 pengaduan pada tahun 2023, meningkat 10 persen dari 800.944 pengaduan pada tahun 2022.

Laporan tahun 2023 juga menyatakan bahwa jumlah kerugian akibat pengaduan ini mendekati 12,5 miliar dollar AS (setara Rp 193,7 triliun), meningkat 22 persen dari tahun 2022 sebesar 10,3 miliar dollar AS (sekitar Rp 159,6 triliun).

Sebagian besar korban scam kripto disebut berusia antara 30 tahun hingga 49 tahun. FBI mengatakan, orang lanjut usia lebih rentan terhadap penipuan yang menggunakan modus tech support atau bantuan teknis untuk urusan per-kripto-an.

Dalam penipuan investasi kripto, penipu menawarkan saran investasi kripto kepada calon korban. Kemudian, penipu membuat korban berinvestasi dalam token palsu. Nantinya, dana yang diinvestasikan akan masuk ke rekening si penipu.

Menurut laporan FBI, pelaku scam kripto memikat korban dengan janji keuntungan. Biasanya, platform jejaring sosial seperti LinkedIn, Twitter, dan Facebook digunakan oleh para penipu untuk memancing calon korban, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gadgets360, Rabu (13/3/2024).

Platform riset pasar Scam Sniffer juga menyoroti jumlah penipuan untuk sektor kripto pada tahun 2024.

Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru Rp 1,1 Miliar

Menurut data Scam Sniffer, sekitar 57.000 korban kehilangan sekitar 47 juta dollar AS akibat penipuan kripto dengan modus phishing pada bulan Februari 2024 ini.

Dibandingkan bulan Januari, jumlah korban yang mengalami kerugian lebih dari 1 juta dollar AS menurun sebesar 75 persen. Sebagian besar korban terpikat ke situs web phishing melalui komentar phishing dari akun Twitter bodong.

Pasar kripto saat ini tengah berada di atas awan karena mata uang kripto populer tengah dalam tren bullish atau harganya meningkat. Penjahat dunia maya tampaknya meningkatkan upaya untuk menipu anggota komunitas kripto, sehingga investor kripto harus waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com