Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pasang Starlink? Pertimbangkan Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com - 03/06/2024, 12:35 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

3. Latensi lebih tinggi dibanding fiber optic

Kekurangan Starlink yang berikutnya adalah memiliki latensi yang lebih tinggi dibandingkan layanan internet berbasis kabel fiber optic. Sebagaimana sempat disinggung di atas, internet Starlink memiliki latensi sekitar 25 ms.

Sementara itu, berdasarkan percobaan kami pada layanan internet kabel IndiHome, untuk bermain game online Mobile Legends di ponsel, latensinya lebih rendah dengan menunjukkan angka 6 hingga 13 ms.

Latensi merupakan ukuran penting yang berpengaruh pada responsivitas untuk memuat berbagai konten online, termasuk game. Latensi Starlink sebenarnya sudah cukup baik untuk memuat konten online.

Namun, semakin rendah latensinya maka bakal semakin responsif lagi dalam memuat konten online. Dengan latensi yang lebih rendah, pengguna tidak akan menjumpai loading konten online yang lama.

4. Butuh area yang sangat lapang

Perangkat Starlink harus dipasang di area yang lapang dengan minim penghalang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan Starlink juga. Penerima sinyal satelit Starlink tidak boleh terhalang atap, tembok, dan objek fisik lainnya.

Dengan himbauan pemasangan ini, maka internet Starlink tampaknya kurang cocok bagi orang yang tempat tinggalnya tidak memiliki halaman atau ruangan terbuka, seperti mereka yang tinggal di apartemen.

Selain itu, Starlink juga kurang cocok dipakai di daerah padat penduduk atau perkotaan. Sebab, layanan ini mengandalkan jaringan berfrekuensi tinggi, yang performanya bisa menurun apabila banyak layanan lainnya yang memanfaatkan jaringan di frekuensi yang sama.

5. Berpotensi mengancam keamanan dan pertahanan Indonesia

Selain dari segi teknis, Starlink juga memiliki kekurangan dalam aspek keamanan di Indonesia. Starlink yang pada dasarnya adalah ISP asing, dianggap dapat berpotensi mengancam keamanan dan pertahanan Indonesia.

Pakar keamanan siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSReC), Pratama Persadha mengatakan, Starlink dapat membuat Indonesia tidak memiliki kontrol terhadap pertukaran data yang terjadi di layanan internet tersebut.

Sebab, Starlink jualan langsung ke pelanggan individu/rumah, tidak melalui infrastruktur dalam negeri milik ISP/operator seluler lokal. Kekosongan kontrol pada Starlink ini dinilai dapat mengancam pertahanan dan keamanan di Indonesia.

Baca juga: Starlink Bisa Bikin Pertahanan Indonesia Buta dan Tuli

Misalnya, ada bandar narkoba yang menggunakan Starlink untuk menjual narkoba, ada otak teroris atau orang-orang yang mau menghancurkan Indonesia berkomunikasi lewat internet Starlink.

Namun, aparat hukum jadi tidak punya informasi itu karena tidak punya akses ke Starlink. Selama tidak menggunakan infrastruktur dalam negeri, Indonesia hanya bisa memohon ke Starlink untuk membagikan informasi yang dapat mengancam keamanan dan pertahanan.

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com