Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Seluler Desak Pemerintah RI Adil soal Starlink

Kompas.com - 28/05/2024, 12:00 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk sudah tersedia di Indonesia. Sejumlah konsumen di Tanah Air juga terpantau sudah menerima paket penjualan Starlink, khususnya setelah PT Starlink Service mendapat izin operasi pada April lalu.

Hadirnya Starlink menambah perusahaan penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) yang sudah marak di Indonesia. Tidak hanya itu, datangnya Starlink juga meningkatkan persaingan di industri telekomunikasi.

Menanggapi hal tersebut, pihak Telkomsel menyatakan bahwa persaingan merupakan keniscayaan dalam industri telekomunikasi yang dinamis. Namun agar persaingannya sehat dan adil, Telkomsel berharap pemerintah menerapkan perlakuan yang sama kepada Starlink seperti pada perusahaan semacamnya.

Misalnya terkait kewajiban pendirian badan usaha, pajak dan lain sebagainya.

Baca juga: Biaya Starlink Sebulan Bisa untuk Langganan 2 ISP di Rumah

"Telkomsel berharap pemerintah dapat menciptakan equal playing field dengan keadilan dalam pemberlakuan pemenuhan kewajiban penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia kepada Starlink," kata VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Selasa (28/5/2024).

"Mulai dari kewajiban pendirian badan usaha yang berkedudukan di Indonesia, penerapan kebijakan perpajakan, kewajiban pembayaran PNBP, kewajiban pemenuhan QoS, TKDN, hingga aspek potensi interferensi, aspek perlindungan dan keamanan data, serta aspek kedaulatan bangsa," lanjut dia.

Dengan persaingan yang sehat dan adil, Saki menilai kehadiran Starlink bisa mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang lebih baik, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi serta kemajuan bangsa dan negara.

Dari sisi teknologi, Telkomsel tak menampik bahwa Starlink dengan layanan internet via satelit, menawarkan layanan yang berbeda dari operator seluler atau ISP lainnya yang mengandalkan teknologi fiber optik dan seluler.

Menurut Saki, internet satelit akan sangat optimal menjangkau wilayah pelosok yang sulit dijangkau oleh kabel fiber optik. Misalnya masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) atau perusahaan maupun perorangan (kelompok nelayan) yang beroperasi di tengah laut.

Baca juga: Polling: Mayoritas Warganet Tak Tertarik Langganan Internet Starlink

Namun pihaknya menyatakan bahwa Telkomsel terus berupaya meningkatakan kualitas dan pemerataan jaringan agar bisa dijangkau masyarakat luas termasuk yang berada di pelosok.

Telkomsel juga optimistis bahwa dengan fokus pada inovasi, kualitas layanan, serta kebutuhan pelanggan, perusahaannya bisa tetap bersaing sekaligus mempertahankan posisinya di Indonesia.

XL minta regulasi seimbang

Selain Telkomsel, operator seluler XL Axiata juga berharap pemerintah menjadi pengadil guna memastikan persaingan di industri telekomunikasi berlangsung sehat dan adil usai hadirnya Starlink.

Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir berkata bahwa diperlukan regulasi yang seimbang dari pemerintah untuk mewujudkan itu.

"Diperlukan penerapan regulasi yang seimbang dari pemerintah sehingga tercipta adanya playing field yang sama antara Starlink tersebut dengan operator yang ada," ujar Marwan dihubungi KompasTekno lewat pesan singkat.

Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir saat ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Jumat (3/5/2034).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir saat ditemui di XL Axiata Tower, Jakarta, Jumat (3/5/2034).

Guna menghadapi persaingan itu, Marwan berkata XL Axiata akan menggali potensi dampak positif termasuk untuk berkolaborasi dengan Starlink.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com