KOMPAS.com - Layanan internet satelit besutan Elon Musk, Starlink, resmi masuk Indonesia mulai Mei 2024 ini.
Starlink menyediakan koneksi internet melalui satelit orbit rendah yang dikembangkan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa yang juga dimiliki Elon Musk.
Warganet di Indonesia yang sudah berlangganan Starlink, memamerkan proses unboxing, set-up, hingga mengetes kecepatan internet Starlink di media sosial. Kehadiran Starlink di Indonesia pun jadi buah bibir di jagat maya.
Melihat tren ini, KOMPAS.com membuat survei untuk melihat seberapa besar minat warganet Indonesia untuk membeli layanan internet Starlink.
Kami mengunggah polling dengan pertanyaan "Kalau internet Starlink mulai Rp 750.000 per bulan, perangkat Rp 7,8 juta, berminat?" dengan dua opsi jawaban, yakni "Berminat" dan "Tidak berminat".
Sebagai informasi, biaya langganan internet Starlink paling rendah adalah Rp 750.000 dan harga perangkatnya adalah Rp 7,8 juta.
Baca juga: Internet Starlink Ideal untuk Daerah Terpencil, Bagaimana di Perkotaan?
Polling ini kami unggah pada Senin (20/5/2024) lewat Instagram Story, Facebook Story, dan posting X/Twitter akun @kompascom.
Selama 24 jam survei digelar, hasilnya mayoritas warganet di tiga platform (Instagram, Facebook, X) mengaku tidak berminat untuk membeli perangkat Starlink seharga Rp 7,8 juta dan membayar langganan Rp 750.000 per bulan.
Selengkapnya, berikut hasil survei kilat soal minat warganet terhadap layanan Starlink di laman IG, FB, dan X/Twitter Kompas.com .
Instagram Story
X/Twitter
Facebook Story
Survei kilat ini hanya memberikan gambaran singkat soal minat warganet Indonesia terhadap layanan internet satelit Starlink, dan tidak mewakili keseluruhan.
Sahabat https://t.co/4VOOkFAPN4, ayo vote!
Kalau internet Starlink Mulai Rp750.000 per Bulan, Perangkat Rp 7,8 Juta, Berminat? #Kilas
— Kompas.com (@kompascom) May 20, 2024
Sebagai sebuah layanan internet, Starlink sudah dikenalkan ke publik sejak tahun 2018. Hingga kini, terdapat sekitar 5.000 satelit Starlink yang berhasil diorbitkan ke luar angkasa menggunakan roket milik SpaceX, yakni Falcon 9.