Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baru di Eropa dan Amerika, Ganti Smartpone dengan "HP Bodoh"

Kompas.com - 15/06/2024, 08:02 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber GizChina

Ponsel pada anak harus dibatasi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penggunaan smartphone dan media sosial untuk remaja dan anak-anak cukup mengkhawatirkan. Di era serba teknologi saat ini, banyak remaja dan anak usia dini yang sudah mulai diberikan smartphone.

Jika tidak diantisipasi, hal ini bisa menimbulkan efek jangka panjang terkait kesehatan mental dan fisik mereka. Menurut survei yang dilakukan Ofcom, Otoritas Komunikasi Inggris (UK’s Communication Authority), seperempat anak berusia 5 tahun hingga 7 tahun sudah mulai menggunakan smartphone.

Artinya, semakin cepat seorang anak terpapar dengan smartphone, dapat menimbulkan kecanduan dan dampak negatif terhadap masa tumbuh-kembangnya. Apabila ingin anak menggunakan ponsel, dumb phone bisa dijadikan sebagai solusi.

Minimnya fitur dumb phone bisa mengurangi rasa candu untuk ingin terkoneksi terus-menerus.

Dampak positif lainnya, screen time jadi lebih sedikit sehingga bisa mengurangi masalah kesehatan mental, mengajarkan anak lebih bijak dalam mengakses teknologi, dan mendorong penggunaan internet yang lebih berhati-hati, kapan waktu yang tepat mengakses ponsel, dan tidak.

Sebuah laporan mengungkapkan seorang anak berusia 16 tahun di Kanada bernama Luke Martin memutuskan menggunakan dumb phone. Menurutnya, dumb phone bisa mengurangi durasi screen time, dan menghindari potensi kecanduan main media sosial.

Luke mengaku, sebelum beralih ke dumb phone, total screen time-nya dalam sehari bisa mencapai empat jam hingga lima jam tanpa henti.

Kini, usai menggunakan dumb phone, screen time-nya turun drastis, hanya 20 menit saja per hati. Luke lebih bijak dalam menggunakan ponselnya, dan hanya diakses ketika benar-benar perlu.

Motivasi Luka untuk pindah ke ponsel “bodoh” karena ia ingin memiliki lebih banyak kontrol terhadap perasaan FOMO dan keinginannya untuk terus terkoneksi dengan internet.

Salah seorang orang tua dengan anak berusia 5 tahun, Lizzie Broughton juga memutuskan hal yang serupa.

Ia memutuskan membeli satu ponsel lawas Nokia dengan model lipat, dan berencana membelikan ponsel serupa untuk anaknya ketika umurnya sudah menginjak usia yang cukup. Lizzie meyakini bahwa penggunaan smartphone untuk anak usia dini bukanlah langkah yang tepat.

Masih pro dan kontra

Ilustrasi penggunaan smartphone pada remaja Ilustrasi penggunaan smartphone pada remaja

Kendati begitu, tren dumb phone di kalangan pengguna Eropa dan Amerika Serikat masih pro dan kontra. Jika dilihat dari kacamata bisnis dan profit, media sosial tentu menawarkan segudang manfaat.

Tidak sedikit perusahaan dan pelau bisnis mengubah cara pengguna memandang konten-konten di media sosial. Fitur di smartphone begitu kaya dan memanjakan para penggunanya sehingga sulit bagi mereka untuk benar-benar terlepas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com