Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Industri Animasi Lokal

Semangat Berkarya dari Ruang Pengap

Kompas.com - 22/12/2010, 09:33 WIB

Oleh Dwi Bayu Radius dan Cornelius Helmy

Dunia animasi yang di layar kaca terlihat menyenangkan dan gemerlap itu sebenarnya menyimpan kegetiran pekerjanya. Di balik layar, usaha animasi terengah-engah bertahan dengan perlengkapan kerja seadanya dan modal pas-pasan. Di Kota Bandung, Jawa Barat, misalnya, tidak ada studio animasi yang tak butut.

Di kantor Kojo Anima, Jalan Terusan Tubagus Ismail Indah, Bandung, proses mengisi suara tokoh film dilakukan di mushala. Kalau sedang tidak ada yang shalat, ruang berukuran hanya sekitar 3 x 3 meter persegi itu jadi studio kecil. Di sudut ruang yang sempit teronggok gulungan karton, meja kecil, dan potongan koran. Tidak ada lagi ruang yang memadai di sana sehingga mushala pun harus dijadikan studio.

Usaha animasi dijalankan di rumah kecil. Di beberapa bagian cat temboknya sudah mengelupas. Demikian pula di bagian utama dalam rumah. Semua peralatan yang digunakan masih sederhana. Perlengkapan paling modern, yakni komputer desktop biasa sebanyak tujuh unit.

Di kantor Acintyarupa Karya Nagaya, film animasi juga lahir dari ruang pengap. Pembuatan karya animasi hanya dilakukan di ruang kontrakan berukuran 4 x 4 meter persegi yang disesaki oleh delapan orang dengan senjata andalan seperangkat komputer. Sebenarnya ada satu ruang kosong lagi yang dikelola oleh Acintyarupa Karya Nagaya. Namun, hingga kini belum bisa dipakai karena masih menunggu perangkat komputer yang lain.

"Baru bulan September lalu kami pindah ke sini. Sebelumnya, kami menumpang di kantor animasi milik teman. Kami menyewa dua ruangan ini sebesar Rp 30 juta per tahun dengan uang kas kantor. Hanya satu ruangan yang bisa kami pakai. Satu ruangan lainnya untuk menyimpan barang dan tempat shalat," kata salah seorang pendiri Acintyarupa Karya Nagaya, Andri Kharisma Putra.

Selain itu, karena menyewa ruangan yang merupakan bagian rumah tinggal, keterbatasan daya listrik juga memengaruhi kinerja mereka. Dengan daya sebesar 2.200 volt ampere (VA) saja, hanya delapan komputer yang bisa mereka operasikan. Untuk menambah perangkat lain rasanya belum memungkinkan karena khawatir listrik rumah akan mati ketika peralatan baru dipasang.

"Kami pernah mencoba memasang peralatan baru untuk proses pembuatan dan editing animasi. Hasilnya, lampu semua rumah mati karena dayanya tidak memungkinkan lagi," kata Andri.

Namun, usaha animasi tetap bertahan. Tanpa dukungan dan subsidi pemerintah, sebagian tak sudi gulung tikar karena idealisme. Kojo Anima sudah membuat lebih dari 150 film animasi. Film-filmnya pun selalu bermuatan lokal.

Pendiri Kojo Anima, Andriansyah, mengaku harus menomboki usaha animasi dari bisnisnya yang lain. Ia menjalankan pabrik kaleng dan bisnis konstruksi di Jakarta. Padahal, biaya membuat film animasi tidak murah. Setiap episode membutuhkan dana Rp 30 juta-Rp 50 juta dengan durasi 30 menit. Perlengkapan sederhana untuk membuat setiap film diselesaikan hingga tiga bulan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

    Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

    e-Business
    Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

    Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

    Game
    'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

    "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

    Game
    Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

    Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

    e-Business
    Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

    Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

    e-Business
    Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

    Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

    e-Business
    Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

    Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

    Software
    Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

    Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

    Gadget
    Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

    Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

    e-Business
    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

    Gadget
    Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

    Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

    Gadget
    Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

    Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

    Software
    Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

    Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

    Gadget
    Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

    Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

    Internet
    Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

    Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

    e-Business
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com