"Di bulan Juni, kami mengumumkan bahwa Chrome akan mulai menahan banyak iklan berbasis Flash secara default untuk meningkatkan performa pengguna. Perubahan ini dijadwalkan (untuk permanen) pada 1 September 2015)," tulis Google.
Namun, keputusan itu tidak berarti membuat iklan berbasis Flash tidak bisa ditampilkan di Chrome.
Sebagaimana KompasTekno rangkum dari Wired, (2/9/2015), kebijakan baru Chrome itu berarti setiap video dan animasi berbasis Flash tidak akan lagi langsung berjalan secara otomatis (autoplay).
Peramban Chrome akan menahan (pause) konten tersebut, yang kini sudah tidak menjadi prioritas atau "dianak tirikan" bagi halaman situs web. Sebagai gantinya, konten iklan yang diprioritaskan akan berbasiskan teknologi HTML 5.
Bagi pengguna Chrome yang ingin agar konten Flash bisa dijalankan secara otomatis, mereka tetap bisa mengubah setting default secara manual.
Sebelumnya, pada bulan Juli lalu, sebuah firma peneliti keamanan jaringan menemukan bug dalam teknologi Flash yang telah tersembunyi selama empat tahun.
Bagi pengiklan, kini harus mulai pindah dari menggunakan Flash ke HTML 5. Google AdWords sendiri ikut membantu peralihan tersebut, dengan secara otomatis mengubah konten Flash yang diunggah menjadi HTML 5.
Flash sendiri merupakan format video atau animasi yang memang banyak digunakan oleh pengiklan. Akan tetapi, format tersebut sudah mulai ditinggalkan karena ancaman bug tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.