Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arduino, Menjangkau Pendidikan Lewat Keterbukaan

Kompas.com - 03/12/2013, 14:20 WIB
Oik Yusuf

Penulis

David Cuartielles, co-founder Arduino

KOMPAS.com - Banyak orang yang bermimpi membuat aneka macam perangkat elektronik pintar, namun hanya sedikit yang bisa mewujudkannya karena kendala finansial. Bagaimana jika ada platform pintar yang bisa bebas dimanfaatkan oleh siapapun tanpa harus membayar mahal?

Inilah yang diwujudkan oleh Arduino, perusahaan di balik sebuah platform komputasi open-source yang digunakan untuk prototyping perangkat elektronik. Misi utamanya sederhana, yaitu membuat platform semurah mungkin agar bisa dijangkau semua kalangan, terutama untuk tujuan pendidikan.

Inspirasi awal yang melandasi Arduino pun tak jauh-jauh dari keprihatinan di dunia akademis. David Cuartielles, salah satu pendiri perusahaan ini, mengatakan dia melihat bahwa banyak mahasiswa teknik komputer dan elektro di berbagai negara tak memiliki fasilitas atau dana cukup untuk berkarya.

"Maka kami pun berusaha menciptakan teknologi yang tidak mahal, sebagai sarana terjangkau untuk mahasiswa sehingga bisa mulai mewujudkan ide-ide mereka," tutur Cuartielles ketika ditemui KompasTekno di sela-sela acara hackathon #BajakJKT di Jakarta, Minggu (1/12/2013) kemarin. Dia merintis Arduino tahun 2005 bersama beberapa orang rekan.

Dijelaskan oleh Cuartielles, Arduino hingga kini berjalan tanpa investasi dari pemodal. Perusahaan ini mendapat pemasukan dari royalti pihak ketiga yang memproduksi board hasil rancangannya. Ketika awal berdiri pun, Arduino hanya dijalankan oleh secara terpisah oleh para pendirinya yang berprofesi sebagai pengajar di sejumlah universitas berbeda. Cuartielles sendiri adalah seorang profesor di sebuah perguruan tinggi di Swedia.

"Seiring perkembangan, kami pun merasa perlu merekrut orang-orang baru agar bisa lebih berkonsentrasi dengan proyek-proyek baru," ucap Cuartielles, yang menyebut perusahaannya sebagai entitas 'mikro-multi nasional' karena anggotanya adalah orang-orang dari berbagai negara. Kini, sebanyak 37 orang telah tergabung di dalam Ardunio, dengan kantor-kantor di sejumlah negara, termasuk Amerika Serika, Swedia, India, dan China.

Dari dansa sampai satelit

Platform Arduino tak lain merupakan board berbasis micro-controller sederhana untuk sistem embedded yang bisa diprogram untuk berbagai keperluan. Di pusatnya terdapat mikroprosesor Atmen 8-bit AVR yang bertindak sebagai pengendali.

Board utama ini bisa disambungkan dengan macam-macam modul atau "shield" yang memberi fungsi-fungsi tambahan seperti GPS, display LCD, Bluetooth, atau ethernet. Berbagai sensor pun bisa turut ditanam, seperti sensor suhu dan kelembapan udara.

"Setelah itu, board Arduino pun bisa dipakai untuk mengotaki perangkat-perangkat elektronik yang tak bisa dikendalikan oleh PC, sehingga mampu mewujudkan aneka macam alat," ujar Cuartielles.

oik yusuf/ kompas.com
Esplora, salah satu jenis board Arduino yang memiliki sejumlah sensor input dan joystick

Seperti apa? Dia memberi contoh Arduino yang dipakai di bidang robotika, sebagai sistem kendali kano, bahkan ada juga proyek di mana platform ini dipakai mengendalikan gerakan dansa lewat sinyal listrik yang disalurkan ke otot. Yang disebutkan terakhir itu bisa pula dipakai membantu orang lumpuh agar kembali bisa memakai bagian tubuh mereka.

"Ada juga proyek nanosatelit bernama ArduSat. Sebuah perusahaan asal California membuat satelit dengan  8 buah platform Arduino, di mana pelajar dan mahasiswa bisa menjalankan eksperimen," tambah Cuartielles.

Dalam kompetisi hackathon #BajakJKT, Arduino digunakan untuk membuat aneka alat, dari player MP3 yang mengatur musik sesuai detak jantung hingga drone yang dilengkapi dengan kamera Gopro dan proyektor digital.

Semua itu diwujudkan lewat fleksibilitas platform Arduino. Sebagai platform terbuka, skema rancangan hardware Arduino berikut instruksi tentang cara membuatnya terpampang jelas di situs Arduino. Skema tersebut bebas dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya tanpa perlu membayar ke Arduino.

oik yusuf/ kompas.com
Board Arduino digunakan sebagai basis pengembangan alat pendeteksi polutan pada baju "pemakan polusi", disambungkan dengan perangkat Android

Board dalam bentuk jadi juga tersedia dan siap "dioprek" menjadi berbagai alat kreatif. Kebanyakan board diproduksi oleh perusahaan SmartProjects di Italia dan SparkFun Electronics di Amerika Serikat. Kini terdapat sekitar 20 macam board Arduino dan 30 macam shield.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com