Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemahalan, 3 Juta iPhone Menumpuk di Gudang

Kompas.com - 09/03/2014, 12:45 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Digitimes

KOMPAS.com - Penjualan iPhone 5c ternyata di luar dugaan Apple. Pengiriman smartphone tersebut juga mengalami penurunan semenjak akhir tahun 2013, sehingga banyak stok iPhone 5c yang masih menumpuk di gudang.

Situs Digitimes memberitakan, Rabu (5/3/2014), saat ini ada sekitar tiga juta unit iPhone 5c yang menumpuk di gudang di seluruh dunia.

Dari jumlah tiga juta unit tersebut, dua juta di antaranya saat ini masih berada di gudang pabrikan ODM (Original Design Manufacturer) Pegatron Technology di Taiwan. Sisanya sekitar satu juta unit berada di tangan peritel dan operator telekomunikasi.

Apple memang baru saja mengumumkan penjualan iPhone per kuartalnya mencapai angka 51 juta unit, namun angka tersebut adalah gabungan antara iPhone 5s dan 5c. Menurut sumber Digitimes, banderol harga yang kelewat mahal dan ukuran layar menjadi alasan utama iPhone 5c sepi peminat.

Sebagai perbandingan, harga iPhone 5c di peritel-peritel Indonesia saat ini adalah sekitar Rp 8 juta (16 GB) dan Rp 10 juta (32 GB).

Ukuran layar 4 inci yang diusung iPhone 5s dianggap kurang memenuhi keinginan konsumen saat ini. Apple dikabarkan telah menghentikan pesanan produksi iPhone 5c sejak akhir 2013 lalu.

Karena mahalnya harga jual iPhone 5c, sejumlah operator seluler di beberapa negara memberikan potongan harga untuk setiap pembelian iPhone 5c.

Di masa depan, Apple diharapkan tidak melakukan salah perhitungan dan segera mengubah strateginya dengan membuat smartphone dengan ukuran layar yang lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com