Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Mau Bikin Pesaing YouTube?

Kompas.com - 25/11/2017, 15:01 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Konsumsi konten video via perangkat mobile semakin mewabah. Layanan over-the-top (OTT) semacam YouTube dan Vimeo mengakomodir kebutuhan para kreator untuk berkarya dan para penikmat untuk mengakses video di manapun dan kapanpun, baik di kereta, sembari menghadapi kemacetan lalu lintas, atau menunggu antrean ketika jam makan siang.

Suburnya ekosistem video mobile juga didukung infrastruktur jaringan internet seluler yang mumpuni. Kendati begitu, operator telekomunikasi merasa belum mendapat keuntungan yang setimpal atas perannya sebagai penyalur konten internet ke masyarakat.

Masyarakat dianggap belum siap jika tarif internet ditingkatkan menyusul besarnya konsumsi data ketika mengakses video. Alhasil pihak yang meraup keuntungan paling besar dari tren video mobile adalah YouTube dkk, selain dari para kreator.

Melihat fenomena ini, Telkomsel mengindikasikan niatannya untuk mengambil posisi lebih, bukan sekadar menjadi penyedia jaringan tapi juga berperan dari segi konten.

“Keinginan membuat video marketplace sendiri tentu ada. Mekanismenya sedang kami diskusikan terus,” kata Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston, Rabu (22/11/2017), saat ditemui KompasTekno dalam rangkaian kompetisi regional “5-Min Video Challenge”.

Alistair Johnston tak menjabarkan lebih lanjut sejauh mana proses penggodokan layanan yang tampaknya bakal jadi pesaing YouTube. Kendati begitu, ia sesumbar bakal ada kejutan sekitar tahun depan.

“Tunggu saja, mungkin tidak tahun ini. Mungkin akan ada sesuatu tahun depan,” ujarnya.

Senada dengan itu Vice President Brand and Communications Telkomsel, Nirwan Lesmana, mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap menikmati munculnya video-video berkualitas.

“Semakin banyak video berkualitas, masyarakat akan semakin merasa butuh. Kompetisi semacam 5-Min Video Challenge ini merupakan salah satu upaya kami untuk menstimulasi para kreator membuat video-video yang bagus,” ia menjelaskan.

Saat ditanya rencana membuat platform sendiri untuk menyaingi YouTube dkk, Nirwan tak membantah namun tak pula mengiyakan. Untuk saat ini, kata dia, langkah yang bisa diambil adalah merangkul layanan-layanan tersebut dengan menyediakan jaringan yang kuat dan cakupan luas bagi masyarakat.

“Pilihan untuk menghadapi platform seperti YouTube adalah berkompetisi atau merangkul. Untuk mengambil sikap, kami harus pelajari lagi lebih dalam,” ia menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com