Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vendor Ponsel China Ramai Bikin Sub-Brand, Bagaimana Samsung?

Kompas.com - 15/10/2018, 12:11 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR,KOMPAS.com - Setahun belakangan, vendor China banyak meluncurkan produk smartphone sub-brand. Sebut saja Huawei dengan sub-brand Honor, Xioami dengan Pocophone, atau Oppo dengan Realme. Ketiganya sudah masuk pasar Indonesia.

Alasannya, tak lain untuk bisa menjamah semua segmen pasar, dengan harga dan spesifikasi yang disesuaikan. Meski menyandang label sebagai merek turunan, namun smartphone di jajaran ini cukup punya peluang.

Seperti Huawei, di mana total pengapalannya, disokong dari anak turunannya, Honor yang cukup laris. Pun halnya dengan Pocophone F1, yang berani menyodorkan kelas flagship dengan harga menengah, nyatanya membuat begitu laris, setidaknya di Indonesia.

Lantas, apakah Samsung juga akan mengikuti tren yang sama, mengingat Huawei membuntuti Samsung di posisi kedua, sebagai vendor smartphone dengan pengapalan global terbesar dunia, atau Xioami dan Oppo yang terus merangsek ke lima besar?

"Kalau sub-brand nantinya penting, kenapa tidak?" jawab CEO Samsung Electronics, DJ Koh dalam wawancara eksklusif bersama KompasTekno dan beberapa media lain di Kuala Lumpur, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: DJ Koh Bicara Strategi Samsung di Kerasnya Pasar Ponsel Menengah Asia

Namun Koh tidak menjelaskan kapan rencana tersebut akan terealisasi. Menurutnya, penamaan sub-brand harus benar-benar dipikirkan, mengingat sejarah merek unggulan Samsung yakni Galaxy, memiliki filosofi tersendiri.

"(Merek Galaxy) berhubungan dengan filosofi bisnis pendiri kami, yakni "Star" yang dikembangkan menjadi brand Galaxy," jelas Koh.

"Galaxy", dijelaskan Koh berasal dari  Samsung Group yang didirikan oleh leluhur Samsung sejak 1939. Nama "Samsung" sendiri memiliki arti tiga bintang.

Sebelum masuk ke industri teknologi, Samsung adalah perusahaan yang menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari, seperti gula, garmen, dan mie dengan merek "Star Noodle".

Dari kata "star", maka Samsung menarik merek tersebut menjadi sebuah merek yang lebih besar, yakni Galaxy yang kini telah melenggang di industri mobile selama 10 tahun.

Menurut Younghee Lee, Chief of Marketing Officer Samsung, Galaxy memiliki arti besar dan bermakna keterbukaan, di mana ia berpengaruh bagi peradaban manusia.

"Jadi memang harus benar-benar memikirkan soal sub-brand, mengingat Galaxy itu memiliki makna khusus, apalagi itu master-brand Samsung," tambah Koh.

Baca juga: Jual Galaxy Note 9 di Indonesia, Samsung Tak Ingin Dibatasi Umur

Diakui Koh, perusahaan yang dinakhodainya terus memikirkan perkembangan arsitektur brand untuk bisa menjaring konsumen dari kalangan milenial yang sangat dinamis.

"Seperti yang sudah kami lakukan dalam 10 tahun terakhir sebagai pemimpin pasar nomor satu. Kami akan terus berusaha, melakukan inovasi tiada henti dalam teknologi kami. Tapi seperti biasa, fokus kami adalah pada pengguna," tutur Koh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com