Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Penerapan "Artificial Inteligence" di Indonesia

Kompas.com - 12/03/2019, 18:30 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut studi yang dilakukan Microsoft bersama dengan firma riset IDC tentang adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di kawasan Asia Pasifik, menemukan fakta bahwa Indonesia ternyata masih minim mengadopsi teknologi tersebut.

Survei bertajuk "Future Ready Business: Assessing Asia Pasific's Growth Potential Through AI" ini menunjukkan bahwa hanya 14 persen perusahaan di Indonesia yang telah benar-benar telah mengadopsi AI secara total.

Rendahnya adopsi AI di perusahaan Indonesia, ditengarai karena pandangan antara pemimpin dan karyawan mengenai implementasi AI. Terutama masih banyaknya pekerja yang skeptis dengan adopsi AI di perusahaannya.

"Pegawai lebih skeptikal dibanding pemimpin bisnis tentang pengadopsian AI di organisasi mereka," ungkap Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam sebuah acara temu media di Jakarta, Rabu (12/3/2019).

Haris menjabarkan tiga hal yang menjadi tantangan adopsi AI di Indonesia.

Tantangan pertama adalah kepemimpinan (leadership), di mana menurutnya masih banyak pemimpin bisnis yang masih belum berkomitmen untuk investasi AI.

"Masih ada pemimpin bisnis yang belum berani mengambil pendekatan untuk implementasi (untuk adopsi) AI," jelasnya.

Kemudian, tantangan kedua adalah soal keterampilan, terutama pegawai yang menurutnya butuh lebih banyak ditingkatkan.

Terakhir, Haris menyebut kebudayaan menjadi tantangan lain dalam adopsi AI di Indonesia. Kebudayaan di sini lebih ditujukan pada kebudayaan yang berlaku di masing-masing perusahaan.

"Kebudayaan ada hubungannya dari segi skill dan leadership. Pemimpin harus mengatur kondisi untuk mengadopsi AI dan berinvestasi dengan melakukan pelatihan di perusahaan mereka," ujarnya.

Saat ditanya apakah infrastruktur turut ambil andil dalam lambannya adopsi AI, menurut Haris, justru saat ini pemerintah sudah mulai tertarik untuk mulai mengeksekusinya. Ia mencontohkan saat penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

"Asian Games juga menggunakan AI untuk mengawasi kondisi stadion dan memastikannya aman untuk semua orang," contohnya.

Skill untuk AI

Soal skill, Haris mengungkap ada tiga softskill utama yang banyak dibutuhkan di Indonesia. Pertama adalah kepemimpinan dan manajemen, kewirausahaan, dan keterampilan mengambil inisiatif, serta keterampilan berpikir analitis.

Sementara untuk ketrampilan teknologi yang paling banyak dibutuhkan saat ini adalah keterampilan teknologi, seperti TI dan programing.

Studi ini juga menemukan fakta bahwa mulai banyak perusahaan yang menyadari pentingnya re-skliling dan re-training bagi karyawannya untuk menghadapi perubahan lansekap bisnis.

Untuk membantu memberdayakan karyawan, 81 persen pelaku bisnis memprioritaskan pemberdayaan keterampilan karyawan di masa depan melalui alokasi investasi.

Sebagian besar perusahaan mengalokasikan investasi pada sistem AI dan keterampilan pegawai. Namun, dari data yang diperoleh, 48 persen pemimpin bisnis belum menerapkan rencana untuk membantu karyawannya memperoleh keterampilan yang tepat.

Sebanyak 20 persen merasa bahwa karyawannya tidak tertarik mengembangkan keterampilan baru. Padahal data menunjukkan, hanya 2 persen karyawan saja yang tidak tertarik memperoleh keterampilan baru.

Baca juga: Bukan Mengurangi, Kecerdasan Buatan Justru Menambah Pekerjaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com