Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaannya Menguap, Mark Zuckerberg "Turun Kasta"

Kompas.com - Diperbarui 31/10/2022, 08:27 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg "turun kasta" setelah terdepak dari daftar 10 orang terkaya di Amerika Serikat. Ini merupakan pertama kalinya bagi Zuckerberg keluar dari daftar tersebut sejak tahun 2015.

Menurut Forbes, kekayaan Zuck - panggilan akrab Zuckerberg, saat ini tersisa 57,7 miliar dollar AS (Rp 897 triliun), turun sejak September 2021, karena saat itu kekayaan Zuck sebesar 76,8 miliar (Rp 1.194 triliun).

Penurunan jumlah kekayaan Zuck itu membuat posisinya merosot tajam dari peringkat 3 menjadi 11 dalam daftar orang terkaya AS versi "The Forbes 400". 

Zuckerberg pertama kali menjadi miliarder di AS pada tahun 2008 dengan kekayaan 1,5 miliar dollar AS (Rp 23 triliun -kurs rupiah saat berita ditulis), hanya empat tahun setelah ia mendirikan Facebook yang kini menjadi Meta. Dia bahkan menjadi miliarder termuda saat itu karena masih berusia 23 tahun dan menempati peringkat 321 dalam daftar The Forbes 400.

Baca juga: Mark Zuckerberg Curhat, Sedih Ditinggal Resign Teman Seperjuangan

Pada tahun 2011, kekayaan bersih Zuck naik nyaris 12 kali lipat menjadi 17,5 miliar dollar AS (Rp 272 triliun). Setelah Facebook IPO pada tahun 2012, peringkat Zuck kembali turun dari 14 ke 36 dalam daftar The Forbes 400.

Namun pada tahun berikutnya, kekayaan Zuck naik lagi hingga kini kembali turun dan membawanya hengkang dari daftar 10 besar The Forbes 400.

Bisnis Meta anjlok jadi penyebab

Amblesnya nilai kekayaan Zuck saat ini terbilang signifikan, karena bila dibandingkan dengan tokoh lainnya yang ada dalam daftar, tidak ada seorang pun yang pernah kehilangan kekayaan dengan nilai yang sama seperti Zuck dalam setahun terakhir.

Beberapa pihak menduga merosotnya kekayaan Zuckerberg dikarenakan harga saham Meta anjlok sampai 57 persen sejak September tahun lalu.

Selain itu, pendapatan Meta pada kuartal III-2022 juga turun 4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 29,010 miliar dollar AS (Rp 451 triliun) menjadi 27,714 miliar dollar AS (Rp 431 triliun).

Laba bersih Meta pada kuartal ini juga turun 52 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu, dari 9,194 miliar dollar AS (Rp 142 triliun) menjadi 4,395 miliar dollar AS (Rp 68 triliun).

Baca juga: Meta Sudah Habiskan Rp 14 Triliun untuk Bangun Metaverse, Namun Belum Jelas

Meta belakangan ini gencar berinvestasi pada dunia digital metaverse. Namun tampaknya hal ini tidak atau setidaknya belum mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Para investor tampaknya juga masih kurang minat pada metaverse, dihimpun KompasTekno dari Forbes.

Meski demikian Zuck berupaya menenangkan investor Meta setelah mengumumkan laporan pendapatannya pada kuartal III-2023.

Dia berkata bahwa bisnis metaverse akan membuat Meta berbeda dibanding perusahaan lainnya. Zuck juga mematikan bahwa mereka yang sabar dan investasi di Meta akan mendapat imbalan setimpal di masa yang akan datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com