Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Izinkan Lagi Iklan Politik Setelah 4 Tahun Dilarang

Kompas.com - Diperbarui 31/08/2023, 13:57 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Variety

KOMPAS.com - Sejak Oktober 2019 lalu, Twitter (kini X) melarang segala bentuk iklan politik beredar di platformnya.

Menurut Jack Dorsey yang menjabat sebagai CEO Twitter saat itu, langkah ini dilakukan untuk mencegah persebaran informasi palsu dari para pelaku politik di media sosial.

Kini di tangan Elon Musk, X Twitter kembali mengizinkan iklan politik beredar di platform. Amerika Serikat adalah wilayah pertama yang mendapat izin ini.

Hal ini disampaikan X dalam sebuah pengumuman yang diunggah di blog resmi mereka. Menurut X, kebijakan ini diterapkan sebagai bentuk komitmen X untuk mengedepankan kebebasan berpendapat. 

"Kami akan kembali mengizinkan iklan politik berbayar beredar di X. Hal ini akan kami lakukan pertama kali di Amerika Serikat (AS), dan iklan-iklan politik tersebut akan kami izinkan beredar sesuai dengna kebijakan-kebijakan kami terkait iklan politik berbayar," tulis X Twitter.

Meski diizinkan beredar, pihak X Twitter mengeklaim akan tetap mengawasi beragam iklan politik yang beredar di platform mereka, sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.  

X Twitter juga mengatakan pihaknya akan tetap memantau dan menolak iklan-iklan politik yang palsu, menggiring opini, memperkeruh suasana pemilihan umum (pemilu), dan lain sejenisnya. 

Baca juga: Elon Musk Disoraki Saat Nonton Turnamen Valorant, Penonton: Kembalikan Twitter!

"Kami juga akan melakukan proses penyarikan iklan politik yang sangat ketat, demi memastikan bahwa hanya beberapa grup atau orang tertentu saja yang bisa menyebarkan kampanye politik mereka di Twitter," imbuh X Twitter.

Belum bisa dipastikan kapan kebijakan ini akan berlaku di X Twitter. Tidak disebutkan pula kapan negera-negara lain, di samping AS tadi, akan dibolehkan untuk menyebarkan iklan politik di platform. 

Namun, setelah pengumuman ini, ada kemungkinan pengguna X, terutama di AS, akan sering melihat beberapa iklan politik yang beredar di linimasa, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Variety, Rabu (30/8/2023).

Melarang iklan politik beredar sejak 2019

Logo Twitter di perangkat Android resmi berubah menjadi X setelah melakukan update, Jumat (28/7/2023).KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Logo Twitter di perangkat Android resmi berubah menjadi X setelah melakukan update, Jumat (28/7/2023).
Twitter melarang semua iklan politik beredar secara global pada Oktober 2019.

Penghentian ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran informasi palsu dari para pelaku politik di media sosial.

Hal tersebut diutarakan Jack Dorsey melalui akun Twitternya. Ia mengatakan bahwa pesan-pesan politik yang beredar di Twitter seharusnya ditampilkan apa adanya dengan cara yang elegan, bukan ditampilkan dengan cara membayar sepeser uang.

Dorset kala itu melanjutkan bahwa selama ini, penyebaran iklan melalui internet memang sangat efektif bagi para pengiklan.

Oleh karena itu hal tersebut membawa risiko yang besar ketika digunakan dalam konteks politik. Dengan kata lain, iklan politik bisa mempengaruhi pilihan yang kemudian berpengaruh pada kehidupan jutaan orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com