Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Kini Punya Fitur Channel, Ini Fungsinya

Kompas.com - 14/09/2023, 09:29 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah diluncurkan secara terbatas di beberapa negara, WhatsApp akhirnya resmi menghadirkan fitur Saluran WhatsApp (WhatsApp Channel) secara global, termasuk Indonesia pada Rabu (13/9/2023).

Fitur Channel WhatsApp ini mirip dengan yang sudah ada di Instagram. Jadi, pengguna bisa mengikuti (follow) atau bergabung dengan Channel individu atau organisasi yang diinginkan. Di dalam Channel, admin bisa memberikan informasi untuk para anggota atau followers lebih mudah.

“Pengguna dapat memilih ingin mengikuti informasi yang mana. Jenis informasi yang ditawarkan adalah informasi terkini (breaking news), aman, dan terukur,” jelas Menurut Public Policy Manager WhatsApp Indonesia, Esther Samboh, dalam acara peluncuran WhatsApp di Indonesia yang digelar secara daring, Rabu (13/9/2023).

Fungsi Channel WhatsApp bukan cuma itu. Untuk lebih jelasnya, ini tiga fungsi WhatsApp Channel yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk meningkatkan pengalaman beinteraksi di dalam platform.

Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Channels Resmi di Indonesia

1. Dapat informasi terkini

Seperti yang disebut di atas, Channel merupakan wadah baru yang dihadirkan WhatsApp agar pengguna bisa mendapatkan informasi terkini dari Saluran yang diikuti.

Kanal-kanal yang diikuti pengguna akan menyuguhkan informasi secara tepat waktu. Artinya, jika bergabung dalam sebuah kanal, Anda berpotensi menerima informasi paling baru dari isu tertentu.

Pengguna juga diberi kontrol untuk menentukan jenis kanal atau saluran mana saja yang ingin diikuti. Sistem akan memberi pratinjau (preview) konten yang dibagikan selama 30 hari terakhir.

"Pengguna bisa melihat riwayat konten Channel tersebut. Ada preview yang bisa dilihat selama 30 hari terakhir. Pengguna memiliki kontrol, apakah ingin mengikuti Channel berdasarkan preview tersebut atau tidak," imbuh Esther.

Preview tersebut bertujuan untuk memberi gambaran konten yang dibagikan kepada pengguna baru. Jika tertarik, pengguna dapat bergabung. Bila tidak tertarik, pengguna dapat beralih ke saluran lain yang sesuai preferensi atau mencari saluran yang diinginkan di kolom “Search”.

"Pengguna memiliki kebebasan untuk memilih saluran sesuai preferesni dan minat. Jadi, pengguna harus follow terlebih dahulu. Kalau tidak relevan, tidak cocok, berubah preferensi, pengguna dapat unfollow," tambah Esther.

2. Berinteraksi secara anonim

Lewat WhatsApp Channel, pengguna dapat menerima informasi terkini dari isu tertentu sesuai minat masing-masingWhatsapp Lewat WhatsApp Channel, pengguna dapat menerima informasi terkini dari isu tertentu sesuai minat masing-masing

Interaksi di dalam WhatsApp Channel bersifat satu arah. Hanya akun yang berperan sebagai admin yang dapat mengirimkan pesan.

Apabila pengguna ingin merepons informasi yang disampaikan, komentar tersebut dapat disampaikan melalui reaksi emoji (emoji reactions). Format konten yang dibagikan berupa foto, video, pesan teks, jajak pendapat (polling) dan dokumen.

"Ragam konten yang dapat dilihat adalah foto, video, dokumen, dan reaksi. Sifatnya yang satu arah membuat kita tidak dapat memberi komentar, tetapi dapat memberikan reaksi," jelas juru bicara WhatsApp Indonesia itu.

Interaksi yang minim, alias terbatas ini juga ditujukan untuk menjaga keamanan data pengguna. Admin ataupun antarpengguna yang berada di dalam satu kanal, tidak dapat melihat nomor telepon dan informasi pribadi lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com