Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unity Ubah Skema Tarif Pemakaian Engine Setelah Diprotes Developer

Kompas.com - 26/09/2023, 15:01 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan pengembang software video game asal Amerika Serikat (AS), Unity Technologies, akhirnya mengubah skema tarif pemakaian mesin pengembang (engine) mereka, Unity.

Perubahan ini dilakukan setelah para developer, memprotes skema tarif yang diumumkan sebelumnya. Perubahan skema tarif disampaikan oleh Presiden Unity Create, Marc Whitten dalam sebuah surat terbuka di blog resmi Unity.

Dalam surat ini, Whitten menyebut bahwa kini developer game yang menggunakan software Unity Personal (gratis), tidak akan dikenakan biaya bulanan (Runtime Fee), yang dihitung berdasarkan jumlah pemasangan (install).

"Paket Unity Personal kami tetap gratis, dan game yang dibuat dengan Unity Personal tidak akan dikenakan biaya bulanan," tulis Whitten.

Sebagai perbandingan, skema tarif yang diumumkan sebelumnya mengharuskan pengguna Unity Personal untuk membayar sekitar 0,2 dollar AS (sekitar Rp 3.000) untuk setiap pemasangan.

Baca juga: Game Berotak Unity Engine Wajib Bayar Tiap Diinstal, Developer Protes Keras

Jadi, jika sebuah game yang dibuat di Unity diunduh sebanyak 500.000 kali oleh pengguna, developer game tersebut dibebankan biaya sebesar 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) per bulan (0.2 dollar AS x 500.000).

Di skema baru, Unity juga akan meningkatkan batas pendapatan untuk game yang dibuat dengan Unity Personal, dari 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) menjadi 200.000 dollar AS (sekitar Rp 3 miliar).

Pengguna Unity Personal juga tidak diwajibkan untuk memasang layar splash (layar awal yang muncul ketika game dibuka) bertuliskan "Made with Unity" (Dibuat dengan Unity).

Berbeda dengan Unity Personal, pelanggan Unity Pro atau Enterprise tetap akan dikenakan biaya bulanan berdasarkan jumlah instal game.

Hal ini berlaku apabila developer sudah mendapatkan keuntungan mencapai 1 juta dollar AS (sekitar Rp 15,4 miliar) dan jumlah instal oleh pengguna baru mencapai 1 juta.

Hanya saja, kebijakan ini baru berlaku untuk versi terbaru Unity Long Term Support (LTS), yang diluncurkan pada 2024 dan tahun-tahun berikutnya.

Dengan kata lain, game yang sedang dikembangkan atau sudah diluncurkan menggunakan versi lawas Unity, tidak akan dikenakan Runtime Fee.

"Game yang sudah Anda rilis, atau proyek yang sedang dalam tahap pengembangan, tidak dikenakan biaya bulanan, kecuali jika Anda memutuskan untuk memperbarui versi Unity," kata Whitten dalam blog resmi Unity.

Whitten juga memastikan bahwa game yang dikembangkan dengan versi lawas Unity, akan mengikuti ketentuan layanan yang berlaku untuk software tersebut. Jadi, ketentuan layanan untuk versi terbaru Unity tidak akan berlaku untuk versi lawas.

Nah untuk game yang dibebankan Runtime Fee, Unity akan memberikan dua pilihan kepada penggunanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com