Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini OS Windows yang Paling Banyak Dipakai Sedunia

Kompas.com - Diperbarui 08/10/2023, 07:12 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber TechSpot

KOMPAS.com - Sistem operasi (OS) komputer Windows 10 dirilis tahun 2015 lalu. Meskipun sudah sewindu dirilis, jumlah instalasi Windows 10 secara global masih jauh lebih banyak dibanding versi teranyar, yakni Windows 11 yang debut tahun 2021.

Menurut riset yang dilakukan situs web analisis StatCounter, sistem operasi Windows 10 merupakan OS yang paling banyak diinstal di seluruh komputer Windows di dunia. Persentasenya mencapai 71 persen.

Jadi, Windows 10 bisa dibilang sebagai sistem operasi paling favorit saat ini. Sebab, persentasenya paling mendominasi dibanding versi lainnya, setidaknya higga September 2023.

Sementara Windows 11 sebagai OS Windows teranyar, baru terpasang di 23 persen personal computer (PC) di seluruh dunia. Selisihnya cukup jauh dibanding Windows 10, sekitar 48 persen.

Sementara itu, versi Windows yang lebih lawas dari Windows 10, mulai ditinggal pengguna. Mayoritas pengguna kini memakai OS yang lebih modern seperti Windows 11 dan Windows 10.

Baca juga: Microsoft Tutup Jalur Update Gratis Windows 7 ke Windows 10

Menurut riset yang sama, Windows XP kini hanya terpasang di kurang dari 1 persen komputer. Kemudian, Windows 7 yang sempat menjadi OS favorit pengguna, terpasang di sekitar 3 persen PC.

Windows 8 dan Windows 8.1 juga sudah mulai ditinggalkan pengguna, karena hanya terpasang di sekitar 0,35 persen dan 0,61 persen komputer di seluruh dunia. Berikut daftar pangsa pasar instalasi OS Windows di seluruh dunia, berdasarkan riset StatCounter per September 2022 hingga September 2023.

Pangsa pasar instalasi Windows di dunia September 2023

  • Windows 10 - 71,64 persen
  • Windows 11 - 23,61 persen
  • Windows 7 - 3,34 persen
  • Windows 8.1 - 0,61 persen
  • Windows 8 - 0,35 persen
  • Windows XP - 0.34 persen

Meskipun masih banyak diinstal, Microsoft tak akan lagi memberikan pembaruan fitur untuk Windows 10. Pengguna hanya akan mendapatkan fitur-fitur yang sudah dirilis Microsoft sebelum Windows 11 dirilis, serta patch keamanan dua tahun yang berakhir Oktober 2025.

Dengan demikian, pengguna yang ingin mendapat fitur-fitur baru, harus update ke Windows 11, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Spot, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: 2 Cara Downgrade dari Windows 11 ke Windows 10

Rilis asisten AI Copilot

Logo Microsoft CopilotMicrosoft Logo Microsoft Copilot

Saat ini, Microsoft terus menggulirkan pembaruan untuk Windows 11. Salah satu pembaruan yang sudah dirilis perusahaan yaitu pada 26 September lalu.

Melalui pembaruan itu, perusahaan menghadirkan virtual asisten berbasis kecerdasan buatan (artificial intellegence/AI) bernama Copilot. Dengan Copilot, pengguna bisa menanyakan apa pun menggunakan bahasa sehari-hari, termasuk untuk membuat coding di GitHub hingga membuat gambar.

Asisten virtual ini tersedia di taskbar. Jadi bisa dengan mudah diakses pengguna. Selain itu, Microsoft juga menyediakan pintasan alias shortcut yang memudahkan pengguna mengakses Copilot, yaitu dengan menekan tombol Windows + C sekaligus.

Saat ini Copilot masih dalam tahap preview. Ke depannya, asisten virtual ini juga bakal mendukung Bing, Edge, hingga Microsoft 365 melalui pembaruan selanjut yang bakal rilis 1 November, dihimpun KompasTekno dari laman web Microsoft News. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com